Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemerintah: Komitmen RI Menuju Energi Bersih Kian Nyata

Andhika Prasetyo
20/7/2022 11:22
Pemerintah: Komitmen RI Menuju Energi Bersih Kian Nyata
Area pembangunan Pembangkit Listirk Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Mattirotasi, Sulawesi Selatan.(Antara)

TENAGA Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Hageng Nugroho menegaskan bahwa komitmen Indonesia menuju energi bersih semakin nyata. 

Hal itu ditandai dengan hadirnya Country Platform untuk mekanisme transisi energi (ETM) yang diluncurkan pada side event G20 bertema 'Sustainable Finance for Climate Transition' di Nusa Dua, Bali.

Lebih lanjut, Hageng menjelaskan Country Platform ETM adalah sebuah sistem yang menjadi hub pengumpulan dana untuk pengembangan energi bersih yang transparan dan akuntabel.

Baca juga: PLN Gandeng Undana Kembangkan Hutan Energi

"Country Platform ETM merupakan kerangka kerja untuk menyediakan pembiayaan yang diperlukan untuk mempercepat transisi energi nasional," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/7).

"Dengan memobilisasi sumber pendanaan komersial maupun non-komersial secara berkelanjutan. Dana yang terkumpul nanti dapat terlacak dan terlihat digunakan untuk apa saja,” imbuhnya.

KSP secara tegas mendukung kebijakan strategis tersebut. Pihaknya siap bergerak membantu kementerian/lembaga teknis terkait untuk memperoleh donor. Serta, mendorong sosialisasi country platform ke semua pihak yang tertarik.

Baca juga: RI Tekankan Pentingnya Peningkatan Investasi Energi Bersih

Awalnya, pemerintah telah menyiapkan beberapa upaya untuk mendorong program transisi energi bersih. Tujuannya, mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23% pada 2025. Hingga 2021, bauran energi tercatat masih di angka 11,5% atau 50% dari target.

Untuk mendorong percepatan, investasi diwujudkan lewat pembangkit listrik yang menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT). Seperti, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM).

“Pada kondisi pandemi covid-19, investasi EBTKE kita masih bisa mendapatkan US$1,51 miliar atau 74% dari target US$2,04 miliar,” terang Hageng.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya