Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
WAKIL Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Novita Wijayanti membuka kegiatan Webinar Nasional Persatuan Alumni (PA) GMNI dengan tema 'Kemiskinan Ekstrim di Indonesia: Menelaah Model, Strategi dan Solusinya'.
Novita menyampaikan perlu adanya sinergitas dari elemen terkait dan seluruh masyarakat Indonesia dalam penyelesaian kemiskinan.
“Pemerintah sudah memberikan anggaran stimulan, anggaran program serta infrastruktur. Tetapi perlu adanya sinergitas dan dukungan seluruh elemen sehingga permasalahan ini terentaskan dan memperoleh target yang maksimal,” ujar Politisi Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut dikutip Parlementaria.
Anggota Komisi V DPR RI itu juga menyampaikan mayoritas masyarakat miskin terdapat di pedesaan dengan persentase sebesar 70 persen penduduk Indonesia tinggal di desa. Terlebih lagi dengan adanya pandemi Covid-19, membuat masyarakat miskin menjadi miskin ekstrim.
Baca juga : Asosiasi Dukung Penerbitan CBDC oleh Bank Indonesia
Perlu diketahui, jelasnya, kategori miskin ekstrim adalah bagi masyarakat yang penghasilannya tidak lebih dari USD1,9 per harinya.
“Tadi kita juga mengundang narasumber dari Kementerian Desa, Bappenas, akademisi dan masukkan langsung dari masyarakat melalui virtual meeting. Hal ini penting untuk dilaksanakan karena kemiskinan menjadi permasalahan bangsa yang juga menjadi permasalahan kita semua, bukan hanya lembaga eksekutif, legislatif, organisasi dan masyarakat,” pungkas Ketua Bidang Maritim dan Pedesaan PA GMNI itu.
Hadir secara fisik dan virtual Sekjen PA GMNI Dr. Abdy Yuhana, Direktur Pembangunan Sosial Budaya dan Lingkungan Desa dan Pedesaan Kementerian Desa PDTT Teguh Hadi Sulistiono, Direktur Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat Bappenas Maliki, Guru Besar Bidang Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang Prof. Dr. Imam Mukhli dimoderatori Peneliti Kepakaran Studi Masyarakat dan Sosiologi Pusat Penelitian Setjen DPR RI Dr. Rohani Budi Prihatin. (RO/OL-7)
Peneliti FormappiĀ Lucius Karus menilai DPR RI perlu bersikap bijak dalam merespons aspirasi para pendemo yang belakangan menyoroti kinerja lembaga legislatif.
Jerome Polin kritik tunjangan beras DPR Rp12 juta per bulan. Hitungan sederhana: setara 1 ton beras, cukup makan satu orang hingga 9 tahun.
Karena sebagian anggota memperhatikan kesehatannya. Misalnya, mengurangi makanan berbahan tepung atau mengandung gula.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco yang juga hadir dalam rapat tersebut menjelaskan, pendelegasian penarikan seluruh royalti lagu saat ini difokuskan dilakukan oleh LMKN.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI, Ananda Tohpati, meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera mengatasi kenaikan harga beras agar tidak menyusahkan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved