Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kemenaker Perluas Kesempatan Magang di Luar Negeri

Mediaindonesia.com
15/7/2022 16:27
Kemenaker Perluas Kesempatan Magang di Luar Negeri
Penandatangan MoU Ditjen Binalavotas Kemenaker dengan Wrold Forest Group untuk kesempatan magang di Jepang(Dok. Kemenaker)

DIREKTORAT Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Binalavotas) Kementerian Ketenagakerjaan terus mendorong kerja sama perluasan kesempatan magang ke luar negeri dengan pihak-pihak terkait.

Ditjen Binalavotas tahun ini telah menandatangani beberapa Nota Kesepahaman dengan pihak-pihak yang memiliki peluang pemagangan di Luar Negeri. Pemagangan diyakini sebagai strategi yang paling jitu dan strategis dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia dan kapasitas sumber daya manusia agar dapat terserap dalam pasar kerja global.

Pemagangan di industri merupakan metode yang paling efektif dalam meningkatkan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri sesuai dengan visi sembilan lompatan Kementerian Ketenagakerjaan. 

Selain kompetensi teknis, pemagangan juga terbukti mampu meningkatkan SDM Unggul tidak lagi menjadi jargon, tetapi sebuah langkah kongkret dimana tidak hanya keterampilan kerja yang dapat ditingkatkan tetapi juga adaptasi etos kerja (soft skill) yang juga menjadi unsur penting yang dibutuhkan dalam dunia kerja. 

Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Jepang dalam melaksanakan pemagangan, dan saat ini terus melakukan perluasan ke negara-negara lain, seperti Qatar, Australia dan sebagainya," kata Budi Hartawan, Dirjen Binalavotas dalam keterangannya, Jumat (15/7).

Untuk meningkatkan kerja sama pemagangan dengan Jepang, pada 29 Juni 2022 di Tokyo telah dilaksanakan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara World Forest Group dengan Kemnaker yang difasilitasi oleh APPI (Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Indonesia. 

Baca juga : Menkeu: Harga pangan Global berpotensi Naik 20% di Akhir Tahun

"MoU tersebut merupakan bentuk komitmen kedua belah pihak dalam membuka seluas-luasnya potensi pemagangan di Jepang serta optimalisasi pelindungan para pemagang," ujar Budi.

Jumlah kebutuhan dari World Forest Group itu sendiri sekitar 25.000 peserta pemagang dari Indonesia yang dapat mengisi di sejumlah posisi perusahaan-perusahaan di Jepang.

“Tentu saja program pemagangan merupakan satu kesatuan dengan pelatihan berbasis kompetensi, sehingga integrasi dari hulu yaitu perlunya BLK memfasilitasi pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan negara-negara tersebut adalah menjadi prioritas,” terangnya

Budi mengapresiasi para mitra, salah satunya World Forest Group yang merupakan konsorsium dari Accepting Organisations di Jepang, yang bersedia tidak hanya memberikan peluang pemagangan namun juga berkontribusi dalam proses penyiapan calon pemagang di Lembaga Pelatihan dalam bentuk BLK asistensi penyusunan standar.

Selain itu, memberikan standarisasi kurikulum pelatihan bahasa Jepang dan pemberian dukungan serta sarana prasarana yang dibutuhkan.

"Nota tersebut merupakan bentuk komitmen kedua belah pihak dalam membuka seluas-luasnya potensi pemagangan di Jepang serta optimalisasi pelindungan para pemagang. Jumlah kebutuhan dari World Forest Group itu sendiri adalah kurang lebih 25.000 peserta pemagang dari Indonesia yang dapat mengisi perusahaan-perusahaan di Jepang," pungkasnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya