Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ketua Umum IARSI Ingatkan Pengusaha Indonesia Soal Risiko Resesi

Mediaindonesia.com
14/7/2022 11:47
Ketua Umum IARSI Ingatkan Pengusaha Indonesia Soal Risiko Resesi
Ilustrasi: R. Beniadi Setiawan(Dok IARSI)

Ketua umum Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI) R. Beniadi Setiawan, mengajak para pimpinan usaha, industri, dan pemerintah untuk bersiap lebih serius dan memiliki rencana keberlangsungan bisnis (Business Continuity Plan) yang tepat di tengah meningkatnya risiko resesi di berbagai negara, termasuk di Asia.

Penulis buku Pedoman Profesi Pengadaan dan buku Pedoman Profesi Logistik tersebut juga menuturkan bahwa meningkatnya kasus covid secara global, termasuk di Indonesia juga akan menimbulkan permasalahan keterbatasan tenaga kerja dan operasi di berbagai bidang industri.

"Terus meningkatnya harga energi, pangan, dan berbagai komoditas juga akan meningkatkan biaya operasi perusahaan saat ini, dan akan diperburuk dengan tingginya nilai tukar dolar Amerika terhadap rupiah yang beberapa hari terakhir sempat beberapa kali menyentuh level IDR Rp15  ribu per dolar Amerika," tuturnya.

Dia pun menegaskan jika tingginya nilai tukar tersebut semakin memperburuk kondisi perusahaan yang membeli produk barang maupun jasa dalam mata uang dolar Amerika dan menjual produk akhirnya ke pelanggan domestik di Indonesia.

Kondisi Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia pada kuartal I-2002 tercatat negatif 1,4%. Hingga saat ini AS masih terus berjuang melawan inflasi yang masih terus mengancam negara adidaya tersebut. Hal ini berpotensi menurunkan daya beli dan nilai ekspor dari Indonesia ke AS.

Untuk itu, pria yang juga Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Vokasi dan Kesehatan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) BPC Pulau Seribu tersebut mengajak para pengusaha Indonesia agar dapat mempersiapkan usahanya dengan lebih baik dalam memasuki risiko turbulensi ekonomi yang mungkin terjadi dalam waktu dekat.

"Kita dan para pengusaha Indonesia bisa meningkatkan ketahanan keuangan perusahaan, memastikan penerapan strategi persediaan bahan baku yang efektif di tengah risiko terjadinya kembali kelangkaan raw material. Serta kemampuan kontraktor utama perusahaan dalam menghadapi risiko resesi tersebut, hingga kembali meningkatkan efisiensi operasi dan proyek di seluruh supply chain pipe linenya," katanya.

Dia berharap, dengan berbagai upaya optimalisasi tersebut dapat membantu perusahaan melewati risiko krisis yang mungkin akan segera terjadi tanpa harus menggunakan opsi PHK tenaga kerjanya, yang justru dapat memperburuk kondisi ekonomi secara nasional. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya