Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Hongaria Naikkan Suku Bunga Bendung Inflasi Tertinggi 20 Tahun

Mediaindonesia.com
12/7/2022 22:45
Hongaria Naikkan Suku Bunga Bendung Inflasi Tertinggi 20 Tahun
Seorang pelanggan melihat catatan informasi saat berbelanja di supermarket di distrik 12 Budapest pada 1 Februari 2022.(AFP/Attila Kisbenedek.)

BANK sentral Hongaria pada Selasa (12/7) mengumumkan penaikan suku bunga besar terbaru. Negara itu menghadapi inflasi yang melonjak dan mata uang lokal yang jatuh di tengah pembicaraan dengan Brussels mengenai pendanaan Uni Eropa yang tertunda.

Kenaikan dua poin menjadi 9,75% merupakan tingkat yang tidak terlihat sejak akhir 2008 saat krisis keuangan global. Penaikan Selasa itu mengikuti penambahan 1,85 poin bulan lalu dan dibenarkan, "Untuk menopang ekspektasi inflasi," kata bank dalam pernyataan setelah pengumuman.

Inflasi Hongaria telah mencapai angka dua kali lipat dalam beberapa bulan terakhir untuk pertama kali dalam 20 tahun, meskipun kisaran harga ditetapkan oleh Perdana Menteri Viktor Orban. Bank-bank sentral di seluruh dunia telah meluncurkan serangkaian kenaikan suku bunga karena perang Rusia di Ukraina memicu lonjakan harga energi dan pangan yang mendorong inflasi.

Baca juga: Penduduk Pulau Pari Tuntut Holcim atas Krisis Iklim

Bank sentral Hongaria menaikkan biaya pinjaman tahun lalu untuk pertama kali dalam satu dekade untuk melawan inflasi. Analis mengatakan langkah Selasa itu juga bertujuan menstabilkan mata uang lokal, forint, yang telah jatuh terhadap euro selama berminggu-minggu karena ketidakpastian atas penahanan dana Uni Eropa ke Hongaria.

Pemerintah Orban sedang dalam pembicaraan jangka panjang dengan Brussels mengenai pembebasan dana blok yang telah dibekukan oleh kekhawatiran tentang korupsi dan supremasi hukum di Hongaria. Dalam perkembangan terpisah, ratusan pengunjuk rasa pada Selasa memblokade lalu lintas di pusat kota Budapest dalam menentang pemerintah yang menghapus pajak preferensial untuk pemilik usaha kecil. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya