Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
DEPUTI Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK Provinsi Lampung, Aprianus John Risnad, menilai edukasi literasi keuangan pada masyarakat perlu dilakukan selain sebagai instrumen dalam meningkatkan indeks literasi keuangan juga sebagai tindakan preventif.
Hal itu diperlukan agar tidak mudah percaya dan tertipu dengan entitas atau pihak-pihak yang mencari keuntungan dengan memanfaatkan kelemahan masyarakat dalam menggunakan produk jasa keuangan.
"Penting pemberian edukasi literasi keuangan kepada masyarakat agar mereka dapat mengelola keuangan dengan bijak, dapat membedakan keinginan dan kebutuhan," ujar Aprianus John Risnad pada acara sosialisasi literasi dan inklusi keuangan dalam rangka Survei Nasional Listerasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2022 di Lampung Tengah, Selasa (28/6). Acara tersebut antara lain dihadiri Buoati Lampung Tengah Musa Ahmad.
Ia menjelaskan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.
"Meski tergolong rendah, angka tersebut meningkat dibandingkan hasil SNLIK 2016, yaitu indeks literasi keuangan sebesar 29,7% dan indeks iklusi keuangan sebesar 67,8%. Hal itu menunjukkan masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik berbagai produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan lembaga jasa keuangan formal. Padahal literasi keuangan merupakan keterampilan yang penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inklusi keuangan," jelasnya.
Baca juga: BI Lampung Terus Dorong Transaksi Nontunai
SNLIK 2022, sebutnya, merupakan survei keempat dengan responden lebih banyak dari sebelumnya dan sebaran wilayah yang lebih luas, yaitu 15.634 responden berusia 15 tahun ke atas di 34 provinsi dan tersebar di 76 kabupaten/kota. Diharapkan pada SNLIK 2022, lanjutnya, dapat diperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan survei sebelumnya. (OL-14)
Novianto menyebut tidak hanya indeks inklusi keuangannya saja yang meningkat, indek literasi keuangan pada tahun 2025 juga turut meningkat.
Dengan adanya kemudahan layanan penyedia dana pensiun, diharapkan dapat meningkatkan kepesertaan khususnya pekerja informal.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK telah mengendus potensi penyimpangan atau fraud dalam transaksi surat kredit ekspor (letter of credit/LC) PT Bank Woori Saudara sejak 2023.
Industri aset digital Indonesia berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai aset diversifikasi investasi.
OJK Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Yunianto menyebut pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending (pinjaman online) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp1,148 triliun tumbuh 20,97%
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, layanan ini membukukan 443 juta transaksi, didukung oleh 1,19 juta agen yang tersebar di 67.013 desa di seluruh Indonesia.
Lo Kheng Hong menekankan mahasiswa agar tidak mudah tergiur janji keuntungan cepat. Karena itu pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Orangtua, pendidik, dan berbagai lembaga kini mulai menyasar kalangan anak dan remaja untuk menanamkan literasi keuangan yang bisa menyeimbangkan kebutuhan dan keinginan.
Kemenag meningkatkan pendidikan berkualitas yang merata melalui peningkatan kualitas pendidikan agama Islam (PAI) bagi guru PAI dan siswa muslim di sekolah.
Manajemen keuangan merupakan pengetahuan esensial bagi generasi muda untuk membentuk kebiasaan yang baik dalam mengelola uang.
Festival Literasi Nasional telah menjadi ajang apresiasi bergengsi yang mengangkat semangat berkarya siswa dan guru melalui berbagai program.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved