Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MENTERI Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa kinerja ekspor industri pengolahan sepanjang Januari-Mei 2022 mencapai US$83,73 miliar, atau tumbuh 25% dibanding periode sama tahun lalu sebesar US$66,99 miliar.
Menurut Agus, kinerja sektor industri di Indonesia semakin agresif. Khususnya, dalam memperluas pasar ekspor, seperti ke negara Eropa, termasuk Belanda dan Jerman.
"Negara-negara tersebut sedang terdampak pasokan barang akibat perang Rusia-Ukraina. Kami juga aktif memacu produk industri kecil dan menengah (IKM) bisa go international," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (21/6).
Baca juga: Presiden Sebut Subsidi Energi untuk Rakyat Bisa untuk Bangun Ibu Kota
Capaian ekspor dari sektor industri manufaktur berkontribusi terhadap neraca perdagangan Indonesia, yang terus melanjutkan tren surplus pada Mei 2022 dengan nilai US$2,89 miliar.
"Tren surplus ini dialami sejak Mei 2020 atau selama 25 bulan berturut-turut," sambungnya.
Pihaknya menyoroti kemampuan sektor industri yang berhasil menembus pasar ekspor. Hal itu menunjukkan bahwa produk karya anak bangsa diakui dan diminati komunitas global, lantaran sesuai standar dan kualitas yang berlaku.
Contohnya, Indonesia mengekspor mobil ke pasar Australia, yang membuktikan bahwa produk kendaraan Indonesia memiliki daya saing. Mobil tersebut juga sudah berstandar Euro 4, yang menjadi klasifikasi atau persyaratan dari Australia.
"Ini suatu hal yang sangat membanggakan. Artinya, Indonesia sudah bisa memproduksi mobil dengan standar emisi yang ditetapkan oleh negara seperti Australia dan Eropa," papar Agus.
Baca juga: Industri Penerbangan Indonesia Segera Bangkit Sejalan dengan Percepatan Vaksinasi
Pemerintah semakin mendorong kerja sama bilateral maupun multilateral, yang dapat memperluas akses pasar produk industri nasional yang kompetitif di kancah global.
Merujuk data BPS pada Mei 2022, kinerja ekspor industri pengolahan sebesar US$14,14 miliar, atau naik 7,78% dibanding bulan sama tahun lalu, yakni US$13,12 miliar.
Lalu, sektor industri memberikan kontribusi paling besar hingga 65,73% terhadap capaian total nilai ekspor pada Mei 2022, yang mencapai US$21,51 miliar.(OL-11)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Pelaku usaha utamanya industri garmen, tekstil, alas kaki, elektronik, dan furnitur diminta menggenjot kapasitas mereka menjelang penerapan tarif resiprokal
Nilai pasar kemasan kotak karton gelombang di Asia Tenggara diproyeksi meningkat sekitar 4% setiap tahun pada periode 2021-2026.
INDUSTRI alat kesehatan (alkes) dalam negeri menghadapi tantangan baru seiring dengan tarif impor yang ditetapkan sebesar 19% ke Amerika Serikat.
Indonesia International Gifts and Housewares Expo (IGHE) 2025, akan kembali hadir pada 6-8 Agustus 2025 di Jakarta International Expo.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved