Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Mendag Bidik 35 Perjanjian Perdagangan Bebas Baru Tahun Depan

Annisa Ayu Artanti
08/6/2022 17:49
Mendag Bidik 35 Perjanjian Perdagangan Bebas Baru Tahun Depan
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi(ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA)

PEMERINTAH melalui Menteri Perdagangan M Lutfi menargetkan 35 perjanjian perdagangan bebas baru akan terbentuk tahun depan. Lutfi bilang, pihaknya sangat mengebut perjanjian tersebut lantaran di tahun-tahun mendatang Indonesia harus memiliki multilateral trading system yang kuat.
 
"Tahun depan kita akan menginisiasikan 35 perjanjian perdagangan bebas baru," kata Lutfi dalam Forum Diskusi Denpasar 12 DPP Partai NasDem, Rabu (8/6).
 
Ia menjelaskan Indonesia harus memiliki trajectory yang jelas. Indonesia harus memacu pertumbuhan ekonominya sendiri, terlebih akibat dari agresi militer yang terjadi antara Ukraina dan Rusia serta permasalahan rantai pasok dunia telah membuat multilateral trading system hancur.

"Kalau kita tidak mempunyai multilateral trading system atau tidak mempunyai rantai pasok dunia terpaksa kita sekarang berjualan dengan teman-teman yang kita mau itu jualan (saja)," ujarnya.

Baca juga: Mendag : Program Migor Curah Rp14 Ribu Ada di 10 Ribu Titik
 
Oleh karena itu, ke depannya Kementerian Perdagangan akan memastikan perjanjian perjanjian perdagangan bisa dirampungkan secepatnya, seperti dengan Turki dan Bangladesh.
 
"Jadi make sure negara-negara timur tengah kita mulai, Turki akan mulai Bangladesh musti difinalkan," ucapnya.
 
Selain itu, Lutfi juga menambahkan perjanjian perdagangan penting terbentuk karena disaat negara barat melakukan development justru mereka dihadapi oleh kebuntuan.
 
Akibatnya mereka membuat aturan-aturan yang memberatkan negara lain, termasuk Indonesia. Salah satunya aturan yang diterapkan oleh Uni Eropa.  
 
"Uni Eropa terutama, itu kemarin saya mendapatkan surat cinta dari Uni Eropa pada tanggal 16 lalu mereka mengatakan semua itu barang daripada stainless steel kita adalah bagian dari pada subsidi yang diberikan oleh pemerintah karena kita tidak boleh ekspornya ore nya ini sudah WTO di dispute kita lagi taruh di sana," pungkasnya. (A-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya