Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus bergerak cepat dalam upaya pencegahan dan penyebarluasan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa daerah di Indonesia salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang merupakan lumbung ternak di wilayah Indonesia Timur.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nasrullah saat meninjau salah satu kandang di KTT Tunas Urip, Kabupaten Lombok Tengah pada hari ini Kamis (19/5).
Pada kesempatan tersebut, Nasrullah sampaikan, jika saat ini Kementan telah mengirimkan obat-obatan, vitamin dan APD ke beberapa wilyah yang diduga terjangkit PMK, termasuk NTB.
Baca juga : Update Penanganan dan Pengendalian PMK di Indonesia
“Dari hasil kunjungan saya ke sini dapat kita lihat pemberian obat-obatan simptomatis dan suportif ternyata mampu mempercepat penyembuhan ternak yang sakit,” kata Nasrullah.
“Ini tadi kami dapat laporan yang masuk bahwa di NTB ini tidak ada kematian dan tingkat kesembuhan sapi cukup tinggi yaitu lebih dari 52%,” imbuhnya .
Menurutnya, langkah yang dilakukan Pemda NTB dalam menanggulangi ternak yang diduga terinfeksi virus PMK sudah sesuai dengan harapan masyarakat, khususnya peternak.
Baca juga : Merebaknya PMK di Indonesia, Diduga Imbas Naiknya Kasus di Kawasan Asia Tenggara
Untuk itu Nasrullah menegaskan, sesungguhnya PMK bisa ditangani dengan baik, sehingga masyarakat tidak perlu kuatir dan panik.
"Dari sekian banyak hewan ternak yang menjadi suspect ternyata sudah mulai membaik, intinya dalam menghadapi PMK ini jangan panik,” tutur Nasrullah.
Lebih lanjut Nasrullah pun mengungkapkan, Pemerintah Pusat bersama dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan Satgas terus melakukan mitigasi dan antisipasi dalam melakukan pencegahan penyebarluasan virus PMK.
Baca juga : Kementan Luruskan Disinformasi Media Sebut PMK Menginfeksi 5,4 Juta Sapi lokal
Pemerintah Pusat dan Daerah juga telah melakukan Rapat Koordinasi Teknis di kantor Gubernur NTB yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sekretaris Daerah, Kepala Dinas peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Perwakilan Polda NTB, Kepala Balai Karantina Pertanian Mataram, Kepala BBVet Denpasar, Perwakilan Pusvetma dan Kepala Dinas yang menangani fungsi peternakan dan Kesehatan hewan Kabupaten/Kota se Pulau Lombok.
Dalam Rakor tersebut, Dirjen PKH Nasrullah menyampaikan, kabupaten/kota yang sudah ada kasus terkonfirmasi PMK agar segera membuat crisis center penanggulangan PMK.
“Data pelaporan kasus harus sama dan buat peta kasus penyakit dengan membuat zonasi untuk pengendaliannya,” kata Nasrullah.
Baca juga : Cegah PMK, Kementan Serahkan Bantuan Obat-obatan dan APD di Lombok Barat
Menurutnya, ada tiga agenda yang dilakukan Kementan dalam pencehahan menanggulangi PMK yang berlaku secara nasional, yaitu: agenda SOS, melalui pemberlakuan lockdown zona wabah pada tingkat kecamatan/Kabupaten di setiap wilayah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait SOP Pencegahan dan pengendalian PMK.
"Kami juga menyiapkan agenda yaitu agenda temporary seperti pengadaan vaksin, vaksinasi dan pembatasan lalu lintas hewan serta produk hewan", ungkapnya.
Sedangkan agenda Permanen, melalui pembuatan vaksin yang saat ini sedang dikebut oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementan, vaksinasi massal dan surveilans secara rutin
Baca juga : Cegah Tertular PMK, Sapi Asal Kupang Tidak Diturunkan di Tanjung Perak
Ia pun mengingatkan agar semua Dinas terus melakukan sosialisasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) ke seluruh masyarakat bahwa intinya PMK tidak menular ke manusia. Selain itu, daging aman dan dapat dikonsumsi asal diolah dan dimasak dengan matang.
“Kami pun sudah membuat Surat Edaran ke semua dinas dan UPT agar melakukan penguatan KIE dan penyebaran konten edukatif berupa flyer/ atau nfografis terkait dengan penanganan produk hewan ditengah wabah PMK,”ungkap Nasrullah.
“Kita harapkan konten edukatif yang kami buat dapat diakses oleh masyarakat secara luas, sehingga masyarakat memperoleh informasi yang benar bahwa mengkonsumsi produk hewan tetap aman ditengah wabah PMK asal ditangani dengan benar,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur menyampaikan, dari 1.444 kasus positif pada ternak sapi di wilayahnya, dilaporkan 712 ekor telah sembuh.
Demikian pula dengan laporan dari Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Tengah yang menyatakan, sebagaian besar ternak yang terjangkit sudah mulai membaik. (RO/OL-09)
Kabupaten Blora dipilih sebagai lokasi pengembangan Balai Ternak karena memiliki potensi besar dalam bidang peternakan domba.
Pemilihan Trenggalek sebagai lokasi program didasarkan pada potensi lokal yang tinggi dalam pengembangan peternakan domba.
Program Balai Ternak merupakan bagian dari upaya Baznas dalam memberdayakan ekonomi mustahik melalui pengelolaan ternak secara komunal.
JELANG perayaan Idulfitri, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap optimal di seluruh Indonesia.
Kementan distribusikan obat dan vitamin untuk ternak yang selamat dari banjir Bekasi.
Tantangan terbesar yang dihadapi peternak binaan Baznas meliputi kondisi geografis, aksesibilitas lokasi, cuaca, hingga fluktuasi harga pakan dan ternak.
pengorbanan juga bisa dilakukan di lingkup yang paling kecil mulai dari level keluarga bahkan hingga rela berkorban demi bangsa dan negara.
Stok hewan kurban di Sulsel sangat mencukupi tahun ini, dengan ketersediaan sapi, kerbau, dan kambing jauh melebihi kebutuhan masyarakat.
Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Said Abdullah mengatakan pihaknya menyalurkan 403 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha tahun ini.
Secara fisik, daging dari berbagai jenis hewan ternak ini memang memiliki perbedaan yang dapat dikenali langsung.
Total ada 1.299 penggerobak sampah dan pasukan kuning DLH Kota Yogyakarta.
Praktik gelonggongan sangat menyiksa hewan dan bertentangan dengan prinsip kesejahteraan hewan serta syariat penyembelihan dalam Islam.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved