Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (Kode saham: BBNI) terus mencari peluang pertumbuhan baru dalam tugasnya sebagai bank global Indonesia. Untuk mengerek kinerja UMKM agar Go global, BNI menjalin kerja sama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Kolaborasi ini pun sejalan dengan Program BNI Xpora yang menekankan 3 value proposition yaitu Go Productive, Go Digital, dan Go Global sehingga UMKM dapat meningkatkan kapabilitas, mendapatkan akses pengetahuan digital, hingga memperluas pasar ke mancanegara dan go internasional.
Pada kesempatan ini, BNI dan LPEI bekerja sama dalam hal pemberian penjaminan kredit syarat ringan kepada UMKM program pembiayaan fastrex dengan maksimum fasilitas hingga Rp 25 miliar. UMKM pun akan mendapat pendampingan dan pelatihan guna mendorong program naik kelas Go Digital, Go Global, dan Go Productive.
Prosesi penandatanganan perjanjian kerja sama ini disaksikan langsung oleh Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal dan Direktur Treasury & Internasional BNI Henry Panjaitan bersama Ketua Dewan Direktur merangkap Direktur Eksekutif LPEI Rijani Tirtoso, Direktur Pelaksana Bidang Pembiayaan LPEI Dikdik Yustandi, dan Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI Maqin U Norhadi di Grha BNI di Jakarta, Senin (25/4).
Baca juga: Peringati Hari Bumi, BNI Perkuat Kerja Sama Hutan Organik Megamendung
Royke menuturkan tujuan dari kerjasama ini sejalan dengan komitmen BNI untuk mendukung mitra UMKM agar dapat naik kelas dan Go Global. BNI tidak hanya berperan sebagai lembaga intermediasi, tetapi juga sebagai kolaborator yang mempertemukan mitra UMKM dengan para stakeholder.
“Kami mengapresiasi LPEI yang ikut berperan aktif bersama BNI dalam mencari solusi-solusi untuk dapat membantu sekaligus mendorong para pelaku UMKM untuk tidak sekadar memanfaatkan pasar dalam negeri, tetapi juga pasar luar negeri yang potensinya juga tak kalah besar,” ujarnya.
Royke mengutarakan, BNI memiliki infrastruktur yang sangat memadai dalam mendukung UMKM Go Global, dengan Champion Program-nya adalah BNI Xpora. Beberapa keunggulan yang dimiliki antara lain, Pertama, BNI memiliki program khusus untuk pembiayaan UMKM ekspor. BNI mampu memberikan suku bunga menarik dan persyaratan agunan yang lebih ringan melalui kerjasama dengan perusahaan penjaminan.
Kedua, BNI memiliki jaringan yang luas di luar negeri yakni Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) dan jaringan bank mitra koresponden akan mempermudah UMKM dalam melakukan melakukan business matching serta transaksi ekspor.
Ketiga, BNI juga memiliki layanan cash management terbaik yang tentunya tentunya mempermudah UMKM dalam bertransaksi. Cash Management Services BNI kerap diakui menjadi yang terbaik dibandingkan peers, antara lain sebagai The Best Cash Management Bank in Indonesia pada Annual Best FI Award setiap tahunnya.
“Sebagai bank BUMN kami dapat bertindak sebagai kolaborator yang mempertemukan UMKM dengan stakeholder lainnya menggunakan Open API (Application Programming Interface),” imbuhnya.
Rijani menyampaikan sebagai sesama agen pembangunan BNI dan LPEI perlu bekerja sama dengan erat dalam konteks pengembangan berbagai potensi ekonomi yang dimiliki oleh negeri. Saat ini, LPEI sendiri tengah fokus pada peningkatan fungsi Lembaga dalam hal meningkatkan ekspor khususnya di segmen UMKM.
Tidak hanya meningkatkan pembiayaan, LPEI juga proaktif membentuk ekosistem yang produktif yang menjamin keberlanjutan ekspor segmen UMKM. Di samping itu, LPEI pun fokus pada optimalisasi jasa konsultasi strategis guna mengembangkan ekspor UMKM lebih progresif.
“Pertemuan kita kali ini hanya format yang kita formalkan, tetapi kerja sama kami dengan BNI sudah sangat lama. Ini mengukuhkan kembali bahwa hubungan BNI dan LPEI memang harus semakin diperluas,”sebutnya.
Tentang BNI Xpora
BNI Xpora merupakan jawaban terhadap ketidakpastian global yang diperlukan dalam mendukung UMKM saat ini. Terdapat dua fokus yang ditekankan dalam BNI Xpora, yaitu 2 ekosistem, yaitu Ekosistem Ekspor dan Ekosistem Diaspora, keduanya menjadi fokus strategi pertama BNI dalam mendukung UMKM Indonesia.
Pada Ekosistem Ekspor, BNI Xpora akan bergerak melalui 3 persona eksportir, yaitu Eksportir Mapan, Eksportir Baru, dan Eksportir Tidak Langsung.
Sedangkan pada Ekosistem Diaspora, BNI menargetkan pada 3 segmen diaspora, yaitu Pertama, Diaspora WNI yang tinggal di luar negeri, baik yang masih memegang paspor Indonesia secara sah atau sudah menjadi WNA (naturalisasi).
Kedua, WNA yang memiliki keturunan Indonesia. Ketiga, WNA (umumnya pengusaha) yang tidak memiliki keturunan Indonesia, namun mempunyai perhatian luar biasa terhadap Indonesia.
Pada tahap Go Productive, BNI berkomitmen memberikan pelayanan cepat dan berkualitas melalui 7 hub, Relationship Manager dan advisor bisnis yang dimiliki oleh BNI, meningkatkan kapabilitas UMKM melalui edukasi/pendampingan, akses kepada tools bisnis, diagnostik bisnis serta menawarkan solusi keuangan mudah dan terintegrasi termasuk kredit dengan bunga dan agunan yang rendah.
Tahap selanjutnya yaitu Go Digital. BNI bekerja sama dengan mitra-mitra strategis untuk menyediakan kemudahan akses pasar melalui kerja sama dengan e-commerce maupun instansi pemerintah.
Memasuki tahap Go Global, BNI Xpora memfasilitasi Pemberdayaan bisnis ekspor dengan akses kepada inkubasi dan B2B Matchmaking. BNI aktif melakukan business matchmaking dengan Para buyer yang berada di luar negeri melalui jaringan Kantor Cabang Luar Negeri di 6 negara untuk menjadi market intelegence pelaku UMKM Xpora dalam menangkap peluang ekspor yang lebih baik.
Potensi pengembangan program Xpora sangat besar karena mencakup potensi bisnis ekspor dan diaspora di seluruh dunia. Ada 8 juta diaspora, di mana 4 juta itu imigran dari Indonesia. Banyak potensi bisnis yang dapat terbuka, mulai dari payment, remittance, hingga pembiayaan.
BNI optimistis penyaluran kredit tersebut dapat menjadi salah satu kunci sukses bagi BNI dalam mendukung UMKM agar selalu Go Productive, Go Digital, dan Go Global. (RO/OL-09)
Di tengah pesatnya perkembangan industri fashion di Indonesia, kontribusi generasi muda dalam mendorong inovasi dan menciptakan peluang usaha semakin signifikan.
Sepanjang Januari hingga Mei 2025, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp69,8 triliun, atau setara dengan 39,89% dari total alokasi tahunan sebesar Rp175 triliun.
Pemerintah Kabupaten Sleman terus menunjukkan komitmen dalam transformasi digital pengadaan barang dan jasa serta penguatan ekonomi lokal
SEBANYAK 20 perempuan pelaku UMKM dari Jawa Tengah didapuk menjadi yang terbaik pada Program Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2.
Perjalanan usaha sering kali berawal dari kecintaan pada tradisi keluarga. Inilah yang dialami Ratna, pemilik Baker’s Gram, sebuah UMKM di bidang kuline.
Keberadaan ritel modern sebagai mitra pemerintah sangat strategis dalam memperluas akses pasar, memperpendek rantai distribusi, serta menjaga pasokan dan harga pangan yang terjangkau
Kerja sama ini menandai langkah konkret kolaborasi dalam bidang hukum perang, militer, dan udara sebagai upaya membangun jejaring keilmuan yang berkelanjutan.
Program ini bisa dijadikan momentum bagi perguruan tinggi guna membangun sinergi lintas negara dalam bentuk kerja sama akademik internasional.
Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi mengatakan, penandatanganan kerja sama yang dilakukan, meliputi berbagai bidang, sesuai dengan best practices dan tipologi masing-masing daerah.
Indonesia for the World adalah ruang belajar global yang menyatukan kepedulian, aksi, dan inovasi.
Lighting Experience Days 2025 ini untuk meningkatkan keterampilan pelaku industri tata cahaya dan memperluas jaringan.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved