Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
BERDASARKAN pola musiman, tingkat inflasi, peningkatan inflasi pangan umum terjadi di masa Ramadan dan Idul Fitri. Di saat yang sama, daya beli masyarakat juga cenderung tertahan lantaran adanya perbedaan permintaan bahan pangan.
Namun tahun ini dinilai akan ada peningkatan inflasi yang lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya. Itu disebabkan oleh kondisi global yang berdampak pada situasi dalam negeri.
"Yang membedakan dengan momen Ramadan tahun ini, adalah harga beragam pangan strategis sudah mengalami tren kenaikan sebulan sebelum Ramadan," ujar Yusuf Rendy Manilet, ekonomi Center of Reform on Economics (CORE), Selasa (29/3).
Potensi peningkatan inflasi yang lebih tinggi, kata Yusuf, tercermi dari pergerakan harga sejumlah komoditas seperti minyak goreng. Terlebih di saat yang sama, sentimen terhadap situasi geopolitik konflik Rusia dan Ukraina mendorong kenaikan harga energi dan sejumlah komoditas yang berakibat pada peningkatan inflasi global.
Hal itu, menurutnya, berimbas pada kondisi perekonomian dan inflasi dalam negeri. Belum lagi kebijakan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 11% yang berlaku mulai 1 April 2022 diperkirakan akan mengerek tingkat inflasi Indonesia.
Baca juga : Impor Dibutuhkan Untuk Memberi Nilai Tambah Pada Produk Lokal
"Tarif PPN baru bisa mendorong tekanan terhadap inflasi di bulan Ramadan, hitungan kasar saya inflasi bisa berada di kisaran 0,8% sampai 1% secara bulanan di bulan April nanti," terang Yusuf.
Naiknya tingkat inflasi akan berdampak pada kemampuan daya beli masyarakat. Pemerintah dinilai perlu memastikan agar tingkat konsumsi masyarakat tak tergerus akibat kondisi inflasi tersebut.
Hal pertama yang dapat dilakukan pemerintah, kata Yusuf, ialah menggalakkan program Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada masyarakat. BST itu dapat dikombinasikan dengan bantuan sembako yang disalurkan dalam dua bulan ke depan guna meringankan beban kelompok masyarakat miskin.
"Kedua bantuan ini perlu karena dia juga menyasar tidak hanya kelompok miskin, tetapi juga kelompok rentan dah hampir miksin," pungkas Yusuf. (OL-7)
Gigih mengatakan merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei silam, perekonomian Jatim pada Triwulan I-2025 tumbuh sebesar 5,00%.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Salah satu pengendalian inflasi dengan mendirikan Pabrik Saus Tomat dan Cabai di dalam gedung sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Holtikultura di Kecamatan Salimpaung.
Kebijakan Tarif Resiprokal Dibuat karena Adanya Kekhawatiran AS pada Kekuatan Tiongkok
Program ini menjadi bukti bahwa Ramadan tak hanya sebagai momen ritual ibadah semata, tetapi langkah nyata memperkuat solidaritas sosial.
Kesejahteraan masyarakat mengalami penurunan selama Ramadan hingga Idul Fitri 2025. Hal ini tercermin dari data Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) per Maret 2025.
Pembahasan tentang puasa Syawal terkait dalil hukum dan beda pendapat mazhab, nilainya seperti puasa setahun, orang yang tidak berpuasa Ramadan, dan niat puasa Syawal. Berikut penjelasannya.
Pada momen Ramadan dan Lebaran, kesehatan kulit harus dijaga agar tidak terpengaruh dengan pola makan, hidrasi, dan gaya hidup.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Pernah membayangkan Ramadan terjadi dua kali dalam satu tahun? Jika melihat kalender, fenomena unik ini akan terjadi pada 2030 nanti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved