Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMERINTAHAN Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan memasukkan lebih banyak pajak kepada orang Amerika terkaya dalam proposal anggaran 2023 yang akan dirilis pada Senin (28/3). Media AS melaporkan hal itu, Sabtu (26/3).
Pajak penghasilan minimum miliarder akan mengharuskan 700 atau lebih rumah tangga Amerika senilai lebih dari US$100 juta untuk membayar setidaknya 20% dari pendapatan penuh mereka. Washington Post dan media AS lain melaporkan itu dengan mengutip dokumen Gedung Putih.
"Pajak minimum ini akan memastikan bahwa orang Amerika terkaya tidak lagi membayar tarif pajak yang lebih rendah dari guru dan petugas pemadam kebakaran," kata dokumen itu dikutip oleh Post. Satu studi oleh pemerintahan Biden musim gugur ini menemukan bahwa 400 rumah tangga miliarder membayar rata-rata hanya 8,2% pajak atas penghasilan mereka antara 2010 dan 2018, tingkat yang sering jauh di bawah banyak rumah tangga Amerika.
Pajak juga akan menargetkan keuntungan yang belum direalisasi dalam nilai aset likuid, seperti saham, yang tidak dikenakan pajak sampai dijual. Langkah baru, yang memerlukan persetujuan kongres untuk diberlakukan, dapat meningkatkan pendapatan baru hingga US$360 miliar selama 10 tahun, dokumen yang dikutip oleh Post mengatakan.
Baca juga: Kanada akan Genjot Ekspor Minyak Gantikan Pasokan Rusia
Tujuan lama politik kiri tersebut dapat secara dramatis mengubah pajak yang dibayarkan oleh miliarder AS. Raksasa teknologi Elon Musk, misalnya, harus membayar pajak tambahan US$50 miliar dan pendiri Amazon Jeff Bezos sekitar US$35 miliar lebih. Ini menurut perhitungan ekonom University of California Berkeley Gabriel Zucman yang dikutip oleh Post. (AFP/OL-14)
PEMERINTAH tengah berupaya menurunkan tarif bea masuk produk strategis Indonesia ke Amerika Serikat (AS) setelah AS menetapkan kebijakan tarif impor sebesar 19%.
PERTEMUAN antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat (15/8) disebut sebagai langkah penting menuju perdamaian di Ukraina.
Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, yang terpilih pada Juni, meminta Trump untuk membantu mewujudkan perdamaian antara kedua Korea selama kunjungannya ke Gedung Putih.
Australia resmi menghentikan sementara sebagian layanan pengiriman pos ke Amerika Serikat terkait tarif impor.
Namun seraya mencatat bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara telah membaik, Trump tetap membuka peluang untuk tarif yang lebih tinggi, dan melontarkan ancaman terhadap ‘Negeri Panda’.
Korea Utara kembali melontarkan kecaman terhadap latihan militer gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan yang tengah berlangsung.
Selama di Gedung Putih, Trump kurang dan bahkan tidak membayar pajak hingga menutupi kepemilikan rekening di sejumlah negara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved