Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Reaktivasi PIM-1 Tingkatkan Kapasitas Produksi Pupuk

Mediaindonesia.com
14/3/2022 13:42
Reaktivasi PIM-1 Tingkatkan Kapasitas Produksi Pupuk
Suasana pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang terhenti operasionalnya karena terkendala bahan baku di Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.(Antara/Rahmad.)

PT Pupuk Indonesia (persero) terus mendukung program reaktivasi pabrik PT Pupuk Iskandar Muda (PT PIM), yaitu pabrik PIM-1 sebagai upaya peningkatan kapasitas produksi pupuk nasional. Reaktivasi tersebut tidak mungkin terlaksana tanpa dukungan Kementerian ESDM dan SKK Migas. 

SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan itu. "Kementerian ESDM sudah menyiapkan pasokan LNG untuk melancarkan reaktivasi PIM-1. Pabrik ini sudah 10 tahun lebih mati dan akhirnya pada Februari lalu pabrik ini bisa dihidupkan kembali. Ini tentu usaha yang luar biasa, apalagi di saat terjadinya krisis energi dunia sehingga ada sektor lain yang menjadi prioritas kebutuhan energi," kata Wijaya dalam keterangan tertulis, Senin (14/3).

Ia menambahkan bahwa agar PIM-1 bisa terus beroperasi ke depan, dibutuhkan pasokan gas yang cukup dan Pupuk Indonesia maupun PIM terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM. "Pihak ESDM sudah mengupayakan kargo LNG agar PIM-1 bisa hidup kembali. Hal ini kami sadari membutuhkan proses dan perlu waktu, tetapi kami sangat berterima kasih atas perhatian yang diberikan kepada industri pupuk sehingga kami bisa mengoperasikan lagi PIM-1," kata Wijaya. Pemerintah mengalokasikan lima kargo LNG untuk pengoperasian PIM-1 tersebut.
 
PT PIM saat ini mengoperasikan dua pabrik urea, yaitu PIM-1 dan PIM-2. Produsen pupuk yang berbasis di Lhok Semauwe ini berhasil melakukan reaktivasi pabrik amoniak PIM-1 pada akhir Januari lalu yang dilanjutkan dengan hidupnya lagi pabrik urea pada awal Februari. Pabrik ini punya kapasitas produksi 570 ribu ton per tahun dan sempat tidak beroperasi selama 10 tahun karena kendala pasokan gas dan faktor teknis lain. "Dengan beroperasinya pabrik ini, kami sebagai holding optimis PT PIM akan dapat memenuhi target produksinya," kata Wijaya. 

Baca juga: UE-Inggris Selidiki Dugaan Monopoli Iklan Daring Google dan Meta

Saat ini, PIM-1 kembali dimatikan sementara untuk melanjutkan proses perbaikan dan perawatan sambil menunggu kargo LNG berikutnya. Wijaya juga menegaskan bahwa selain PIM-1, PT PIM juga mempunyai pabrik PIM-2 yang saat ini beroperasi lancar dengan pasokan gas yang memadai. "Jadi operasional pabrik berjalan baik dan pasokan pupuk untuk wilayah tanggung jawab PT PIM tetap terjaga dengan jumlah stok yang cukup," kata Wijaya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya