Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Konsep Smart City IKN Nusantara DIharapkan Jadi Pendulum Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Mediaindonesia.com
11/3/2022 21:41
Konsep Smart City IKN Nusantara DIharapkan Jadi Pendulum Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Maket Pengembangan kawasan Ibu Kota Negara Nusantara(Dok. Pribadi)

LETAK geografis Ibu Kota Negara Nusantara tepat di tengah bentang kepulauan Nusantara akan menjadi kutub pertumbuhan ekonomi nasional. Diharapkan dapat menyeimbangkan pendulum pertumbuhan ekonomi yang selama ini terkonsentrasi di Jawa.  

Sejumlah pertimbangan dan berbagai faktor menjadi landasan bagi pemerintah untuk segera memindahkan ibu kota negara dari Jakarta. Yang utama adalah adanya fakta ketimpangan antara Jawa dan luar Jawa dalam beberapa aspek.  

IKN Nusantara diproyeksikan akan menjadi milestone untuk mewujudkan pemerataan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia.  

Kepala Badan Intelijen Negara Republik Indonesia, Budi Gunawan, mengatakan letak geografisnya yang berada tepat di tengah bentang kepulauan Nusantara, maka IKN Nusantara akan menjadi kutub pertumbuhan ekonomi nasional. 

“IKN Nusantara diharapkan dapat menyeimbangkan pendulum pertumbuhan ekonomi yang selama ini terkonsentrasi di Pulau Jawa.,” ujarnya.  

Layaknya tubuh manusia, IKN Nusantara berlaku sebagai pusat saraf yang menghadirkan inti pemerintahan dan pusat inovasi hijau. Kota Balikpapan sebagai otot yang menjadi simpul hilir migas dan logistik Kalimantan Timur. Sedangkan Kota Samarinda sebagai jantung yang menjadi pusat sejarah Kalimantan Timur dengan sektor energi yang diremajakan.  

Unit kegiatan ekonomi hijau akan dibangun di IKN Nusantara seperti Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) serta inovasi, pusat pendidikan abad ke-21, pusat Industry 4.0 dan smart city, dan pusat-pusat lainnya (ekowisata, pariwisata kota, bisnis, serta medis dan kebugaran).  

“Konsep superhub dalam pengembangan IKN Nusantara dapat mengubah wajah perekonomian Indonesia menjadi lebih inklusif,” kata purnawirawan jenderal polisi ini.  

Saat ini terdapat infrastruktur existing yang dapat menunjang mobilisasi aliran sumber daya antar pusat yakni Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Trans Kalimantan, Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Pelabuhan Terminal Peti Kemas Kariangau Balikpapan, dan Pelabuhan Semayang Samarinda.  

Baca juga : Kepala BIN : IKN Akan Dorong Pemerataan Ekonomi dan Pembangunan 

“IKN Nusantara sebagai pusat pertumbuhan yang memberikan spread effect bukan sekedar mimpi dan ambisi tanpa dasar, melainkan suatu visi yang sangat mungkin dicapai,” kata Budi Gunawan.   

Dia menambahkan IKN Nusantara menjadi kutub pertumbuhan nasional (growth pole) ataupun sebagai pusat pertumbuhan regional (growth center).  

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, IKN Nusantara tidak lagi mengejar pertumbuhan ekonomi semata, tetapi akan bertumpu pada pembangunan sosial berkelanjutan yang bertujuan menyejahterakan masyarakat.  

Pembangunan sosial berkelanjutan menitikberatkan pada tiga kata kunci, yaitu equity (persamaan), sense of community (rasa berkomunitas), dan urbanity (kekotaan yang dekat dengan aspek ekonomi). 

Salah satu cara untuk mewujudkan kota berkelanjutan adalah dengan implementasi konsep kota cerdas atau smart city. Kota cerdas dicirikan dengan penggunaan teknologi digital yang terintegrasi untuk mendorong kinerja pemerintah kota dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat kota.  

Target utama dari konsep kota cerdas adalah menghasilkan kota yang layak huni, kemudahan akses pelayanan, dan nyaman baik secara sosial maupun lingkungan. Mengubah tata kelola kota, mencerdaskan dan untuk menyejahterakan penduduk.  

“IKN harus menerapkan konsep smart city berbasis smart people, karena tanpa masyarakat yang cerdas maka kota itu akan menjadi kota yang mati atau kota bunuh diri,” kata Profesor Riset Henny Warsilah. 

IKN Nusantara harus menyatukan teknologi, pemerintah dan masyarakat. Karena itu, penerapan kota cerdas harus mencakup tiga agenda. Yakni, menunjang kota di dalam dimensi sosial (terkait dengan masalah keamanan), dimensi ekonomi (menumbuhkan daya saing), dan daya dukung lingkungan (yang memberi kenyamanan). 

Masyarakat Penajam Paser khususnya dan Kalimantan secara keseluruhan, harus terlibat dan berperan aktif menjadi masyarakat yang smart, partisipatif, dan mampu melahirkan inovasi-inovasi sosial dan inisiatif lokal untuk mengimbangi perubahan dan perkembangan spasial kotanya.. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya