Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Adaro Produksi Batu Bara 52,7 Juta Ton pada 2021

Mediandonesia.com
24/2/2022 07:15
Adaro Produksi Batu Bara 52,7 Juta Ton pada 2021
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir (kanan) didampingi Corporate Secretary Adaro Mahardika Putranto.(Antara/HO/Pras)

PT Adaro Energy Indonesia Tbk mencatat volume produksi batu bara 52,70 juta ton pada  2021. Hal ini sesuai target produksi yang ditetapkan 52-54 juta ton.  Adapun volume penjualan batu bara tahun 2021 mencapai 51,58 juta ton.

Dalam laporan operasional  kuartal 4 yang dikeluarkan perseroan,  nisbah kupas 2021 hanya mencapai 4,15x, di bawah target yang ditetapkan 4,80x, akibat faktor cuaca yang kurang mendukung di sepanjang tahun, yang mempengaruhi aktivitas pengupasan lapisan penutup.

Adapun pada  2022 Adaro membidik produksi batu bara berada dikisaran  58 juta ton – 60 juta ton  dengan nisbah kupas. 4,1x

Kondisi pasar batu bara termal tetap kuat namun fluktuatif pada 4Q21, menutup tahun yang secara umum lebih baik daripada yang diharapkan.  China tetap menjadi faktor penentu yang utama bagi permintaan dan harga seaborne pada 4Q21. Namun, pada umumnya, perbaikan kegiatan ekonomi di beberapa negara berkat stimulus fiskal dan moneter serta pelonggaran terhadap pembatasan COVID, bersama dengan kekurangan suplai di pasar seaborne global, telah menyebabkan harga batu bara melonjak. 

Harga batu bara tetap kuat pada 4Q21, dengan harga rata-rata batu bara Indonesia 5000 GAR dan 4200 GAR masing-masing melebihi AS$130/ton dan AS$90/ton. Kedua indeks mencatat peningkatan sekitar 30% dibandingkan 3Q21. Harga rata-rata FOB Newcastle 6000 NAR melebihi AS$180/ton, atau naik lebih dari AS$25/ton dari kuartal sebelumnya. 

Wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur menduduki posisi tertinggi untuk destinasi ekspor AEI, yang masing-masing mengambil porsi 20%. China meliputi 19% penjualan AEI di periode ini, sejalan dengan peningkatan permintaan negara tersebut terhadap batu bara Indonesia

Harga saham Adaro    ditutup pada Rp2.250 pada akhir  2021, atau naik 57% dibandingkan harga penutupan Rp1.430 pada akhir tahun 2020.  Kapitalisasi pasar AEI pada akhir   2021 mencapai AS$5 miliar, atau naik 52% dari AS$3,3 miliar pada akhir tahun 2020. Nilai perdagangan harian rata-rata saham AEI pada tahun 2021 tercatat sebesar AS$12 juta. 

Pada akhir tahun 2021, total pemegang saham publik meliputi 34% dari total saham AEI. Dari pemegang saham publik, 51% adalah pemegang saham domestik sementara sisanya merupakan pemegang saham asing.

Sebagai informasi pada perdagangan Rabu (23/2) harga saham AEI diperdagangkan pada level Rp2.320 dengan potensi kenaikan terdekat menuju level Rp2.400. (RO/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya