Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Studi Visa: Layanan Perbankan Virtual Semakin Populer di Indonesia

Mediaindonesia.com
23/2/2022 11:27
Studi Visa: Layanan Perbankan Virtual Semakin Populer di Indonesia
Riko Abdurrahman, Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia.(Ist)

PEMIMPIN dunia dalam pembayaran digital, Visa mengungkapkan, Rabu (23/2) bahwa layanan perbankan virtual semakin populer di Indonesia terbukti 85% konsumen mengetahui dan mengaku tertarik untuk membuka rekening bank virtual.

Fakta tersebut berdasarkan Visa Consumer Payment Attitudes Study.

Studi tahunan yang menyoroti pertumbuhan konsumen yang melek digital di kawasan Asia Tenggara ini, menunjukkan minat terhadap perbankan virtual didominasi oleh Gen Y atau milenial (89%).

Hampir setengah dari mereka sudah memiliki rekening bank virtual, dengan layanan yang paling dicari dari bank virtual adalah transfer uang (76%), pembayaran tagihan (72%), serta setor tunai dan penarikan (66%).

Studi tersebut juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia paling tertarik membuka rekening bank virtual di bank tradisional yang mulai menawarkan layanan perbankan virtual (92%), selanjutnya di perusahaan terkenal yang sebelumnya tidak bergerak di ranah layanan keuangan (83%), dan di perusahaan startup yang baru (68%).

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman, mengatakan, “Pandemi telah mengakselerasi kebutuhan akan layanan perbankan virtual 24/7 yang lebih cepat dan lebih andal, di mana transaksi dapat dilakukan dan diverifikasi cukup dengan beberapa klik di gawai konsumen."

"Bank virtual memiliki keunggulan berupa kemudahan akses dan kenyamanan, di mana nasabah dapat membuka rekening bank virtual hanya dengan kartu identitas mereka secara mobile," jelasnya.

"Pengalaman yang lancar dan memudahkan ini telah menjadi tolok ukur yang makin dianggap penting dalam industri ini, dan akan menjadi standar baru di masa mendatang,” ungkap Riko.

Konsumen terbagi rata dalam preferensinya antara menggunakan bank tradisional atau bank virtual sebagai penyedia layanan perbankan utama mereka (51% vs 49%).

Berdasarkan studi Visa ini, bank virtual dianggap lebih andal dengan fitur perbankan 24 jam (39%), lebih nyaman dalam hal pengalaman pengguna (37%), dan lebih praktis karena proses layanan yang sepenuhnya digital, termasuk pembukaan rekening hingga persetujuan pinjaman (34%).

Sementara itu, bank tradisional dianggap lebih aman (23%) dan menawarkan layanan pelanggan yang lebih baik (21%).

Sekitar 4 dari 10 konsumen Indonesia melihat perbankan virtual sebagai perbankan yang lebih cepat, nyaman, dan lebih inovatif karena mereka tidak perlu repot mengunjungi kantor cabang atau menunggu antrian.

Namun, keamanan menjadi alasan utama untuk tidak memilih bank virtual. Sekitar 5 dari 10 konsumen Indonesia percaya bahwa akun bank virtual memiliki peluang lebih tinggi untuk diretas (48%) dan lebih berisiko terhadap transaksi yang tidak sah atau penipuan (45%).

“Survei lebih lanjut menyoroti pentingnya industri untuk menyelaraskan faktor kenyamanan, kecepatan, dan pengalaman pengguna dengan privasi dan perlindungan keamanan yang kuat. Visa akan terus bekerja sama dengan mitra bank, penyedia layanan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menghadirkan solusi pembayaran yang paling inovatif, nyaman, dan aman bagi konsumen,” tambah Riko.

 Studi Visa Consumer Payment Attitudes dilakukan oleh Clear M&C Saatchi pada bulan Agustus-September 2021 dan dibiayai Visa dengan tujuan memahami perilaku pembayaran konsumen terkait pembayaran digital, perbankan digital, dan masa depan perdagangan.

Seiring pandemi  covid-19 yang melanda seluruh dunia, studi ini menggali lebih dalam bagaimana pandemi telah mengubah perilaku pembayaran dan seperti apa dunia perdagangan pasca pandemi.

Survei dilaksanakan melibatkan 1.000 konsumen di Indonesia, dengan demografi responden adalah pria dan wanita umur 18-65 tahun dengan pendapatan bulanan minimal Rp 3 juta. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya