Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
ASOSIASI Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menegaskan bahwa saat ini literasi masyarakat terhadap manfaat asuransi jiwa masih lemah.
Hal ini terlihat dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan OJK pada tahun 2019 yang menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%, di mana di dalam capaian tersebut, literasi asuransi hanya tercatat sebesar 19,4%, lebih rendah dari indeks literasi perbankan yang mencapai 36,12%.
"Kalau dibandingkan dengan industri jasa keuangan secara total, kita ini sedikit sekali jumlah literasinya dan kelihatan jomplang. Kita ingin berperan aktif untuk meningkatkan literasi ini. Jadi masih banyak yang pemahamannya kurang pas. Kita sedang meluncurkan kampanye pahami perlindunganmu. Kita ajak berbagai stake holders agar masyarakat lebih paham kegunaan asuransi," ungkap Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi AAJI Wiroyo Karsono dalam Media Visit AAJI ke Media Group Network, secara daring, Kamis (17/2).
Lebih lanjut, AAJI sendiri telah mewadahi 60 asuransi jiwa sebagai anggotanya. Hingga kuartal III 2021, industri asuransi jiwa juga telah melindungi sebanyak 63.531.745 jiwa masyarakat Indonesia. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 5,3% secara tahunan (yoy).
Sementara itu, hingga kuartal III 2021, penetrasi asuransi jiwa yang dilihat dari besarnya jumlah tertanggung perorangan terhadap jumlah penduduk menunjukkan nilai di angka 7,1%.
Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo menambahkan bahwa total klaim dan manfaat yang dibayarkan industri asuransi jiwa sudah mencapai Rp107,45 triliun sampai dengan akhir kuartal III 2021. Selain itu, dari Maret 2020
hingga September 2021, industri asuransi jiwa juga telah membayarkan klaim terkait covid-19 sebesar Rp7,36 triliun
"Total klaim meninggal dunia sampai dengan kuartal III 2021 meningkat sebesar 65,7% dengan total Rp14,58 triliun, sementara manfaat klaim kesehatan perorangan meningkat sebesar 43,6% dengan total Rp4,81 triliun. Nilai manfaat tersebut tentunya digunakan untuk meringankan beban keluarga Indonesia terutamamenjaga ketahanan ekonomi keluarga pada masa sulit dan kualitas hidup keluarga Indonesia," kata Nini.
Baca juga: OJK: Transisi Bank dari Hybrid ke Digital Hanya Tinggal Menunggu Waktu
Sementara itu, Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menuturkan terkait dengan produk unit link yang sempat ramai diperbincangkan, sebetulnya sudah lama berada di Indonesia bahkan sejak 1998.
Pendapatan premi unit link juga dikatakan selalu tumbuh positif, dengan kontribusi lebih dari 50% terhadap total pendapatan premi asuransi jiwa. Pendapatan premi unit link meningkat 96,6% dari 2013-2020 di mana pada tahun 2020 telah mencapai Rp120 triliun dibandingkan dengan tahun 2013 yang hanya mencapai Rp61,1 triliun.
"Dari tahun 2013 sampai kuartal III 2021, industri asuransi jiwa telah membayarkan klaim yang berkaitan dengan unit link sekitar Rp769 triliun," ujar Togar.
Dalam pertemuan ini, AAJI berharap kepada Media Group untuk mendukung upaya AAJI dalam peningkatan edukasi, literasi dan perlindungan konsumen dalam iklim pemberitaan yang positif.
Selain itu, AAJI mengajak Media Group untuk ikut berperan serta aktif dalam meningkatkan edukasi dan literasi industri asuransi jiwa yang bertujuan untuk melindungi lebih banyak masyarakat Indonesia. (A-2)
Hewan kurban ini berasal dari unit-unit usaha Media Group seperti Metro TV, Media Indonesia, Indocater, dan Pangansari Utama
JOURNALIST Day sebuah ajang apresiasi bagi insan jurnalis yang tergabung dalam Media Group Network (MGN) kembali digelar pada Rabu (26/
Bali Ocean Days sendiri didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencapai serangkaian tujuan penting bagi masa depan planet biru kita.
Bantuan sepeda tersebut akan dibagikan secara bertahap di 27 wilayah di Indonesia.
Lembaga Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Media Indonesia kembali melaksanakan UKW Angkatan ke-3 untuk menghasilkan wartawan yang kompeten.
Merayakan HUT Ke-78 RI, MGCC menggelar Gowes Kemerdekaan.
Siswa didorong untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi, kerja kelompok, dan pemecahan masalah guna mengasah kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.
KETIKA sedang melakukan riset lapangan saya selalu coba singgah ke toko buku. Entah toko buku lokal atau toko buku besar yang biasa dijumpai di mana-mana.
BADAN Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) menempatkan penginternasionalan bahasa Indonesia sebagai salah satu prioritas utama dalam program 2026.
ARTIKEL Willy Aditya, Ketua Komisi XIII DPR RI dan pengusul RUU tentang Perbukuan, di Media Indonesia (14/8), mewakili kegundahan para pelaku perbukuan tentang suramnya dunia buku di Tanah Air.
Melalui podcast tayangan langsung di YouTube selama 25 jam nonstop, program ini mengupas beragam tema literasi keuangan digital, khususnya mengenai pinjaman daring yang sehat dan legal.
"BBW hadir tidak hanya sebagai bazar buku terbesar, tapi juga sebagai gerakan untuk menghadirkan buku berkualitas dengan harga terjangkau bagi semua kalangan,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved