Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Konferensi International Bali Ocean Days Bakal Kupas Tuntas Konservasi Laut untuk Pengembangan Ekonomi Biru

Media Indonesia
12/1/2024 11:13
Konferensi International Bali Ocean Days Bakal Kupas Tuntas Konservasi Laut untuk Pengembangan Ekonomi Biru
(IST)

KONFERENSI Internasional Bali Ocean Days akan digelar pada 19 - 20 Januari 2024. Ini adalah sebuah acara yang mempromosikan pengembangan Ekonomi Biru yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia dan sekitarnya. 

Kegiatan yang diselenggarakan di InterContinental Bali Resort Jimbaran ini bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta AIS Forum.

Bali Ocean Days sendiri didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mencapai serangkaian tujuan penting bagi masa depan planet biru kita, yakni, mengurangi polusi laut dan pengasaman laut, melindungi dan memulihkan ekosistem pesisir, membalikkan krisis penangkapan ikan berlebihan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui manfaat ekonomi dan sosial dari pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan.

Baca juga: Sah! Tahun 2023 Merupakan Tahun Terpanas Bumi

Konferensi dua hari ini akan menghadirkan 30 pembicara terkemuka dari Indonesia dan internasional dengan berbagai latar belakang dan disiplin ilmu termasuk pejabat pemerintah, lembaga keuangan, LSM, pemangku kepentingan dan akademisi ekonomi berkelanjutan. Mereka akan berbagi pendapat mengenai tantangan yang dihadapi, menyajikan kebijakan dan solusi, serta berdiskusi sinergi dan proyek jangka panjang di hadapan publik.

“Kami memulai acara ini untuk mendukung perluasan Ekonomi Biru Indonesia, yang didefinisikan oleh Bank Dunia sebagai pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi, peningkatan mata pencaharian, dan lapangan kerja sekaligus menjaga kesehatan ekosistem laut,” ungkap Pendiri Sky Blue Sea Foundation Paul Tanjung Tan.

Ketua Yayasan Sky Blue Sea Yoke Darmawan menambahkan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memainkan peran penting dalam masa depan lautan dunia, dan mengingat tantangan lingkungan yang harus dihadapi Bali, pulau ini adalah tuan rumah yang tepat untuk konferensi baru yang menjadikan percakapan kelautan sebagai pusatnya.

Baca juga: Respon Perubahan Iklim, Kemenkeu Terapkan Prinsip ESG dalam Pembiayaan Infrastruktur

Pada hari Jumat, 19 Januari, sesi konferensi akan menyoroti Tata Kelola & Pembangunan Ekonomi Biru Indonesia, Ekowisata & Pelestarian Terumbu Karang dan Keanekaragaman Hayati Laut. Sedangkan pada hari kedua akan membahas isu-isu penting lainnya:, seperti Pengolahan Sampah & Pengurangan Polusi Plastik Laut, Perikanan Berkelanjutan & Perlindungan Spesies Terancam Punah, Pengelolaan Ekosistem Karbon Biru Mangrove & Lamun, dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir & Edukasi Konservasi Laut. 

Sesi konferensi ini rencananya akan dimoderatori oleh dua pembawa berita terkemuka dari Metro TV, yaitu Marializia Hasni dan Kania Sutisnawinata.

Di antara pembicara terkemuka adalah pejabat tinggi pemerintah, seperti Jodi Mahardi (Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi), Vivi Yulaswati (Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional), Sigit Reliantoro (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan) , Nyoman Radiarta (Kementerian Kelautan dan Perikanan).

Baca juga: Indonesia Usung Kesetaraan Akses Air Bersih di World Water Forum 2024

Hadir pula perwakilan dari badan internasional, seperti Muhammad Didi Hardiana (United Nations Development Program), Anka Farita (Bank Dunia Indonesia), Nico Barito (Utusan Khusus Republik Seychelles); Pakar konservasi yang menghadirkan Rili Djohani (Coral Triangle Center), Imam Musthofa Zainudin (WWF Indonesia), Mark Erdmann (Conservation International).

Tidak ketinggalan perwakilan dari akademis penting seperti Prof Luky Adrianto (IPB University), Dr Benjamin Michael Brown (Australian Institute of Marine Science) dan Mas Achmad Santosa selaku ahli hukum pendiri Indonesian Ocean Justice Initiative (IOJI), serta Prof Emil Salim, ekonom terkemuka, mantan menteri dan pelopor kebijakan dan advokasi lingkungan hidup di Indonesia yang akan menyampaikan pidato pada konferensi tersebut secara online.

Selain konferensi, Eco Showcase akan menampilkan organisasi-organisasi yang menyediakan produk dan layanan berkelanjutan, mulai dari produsen energi terbarukan, operator pengelolaan limbah, dan pengusaha ekonomi sirkular. Peserta pameran utama menampilkan Greenhope, Eco Tourism Bali, Ingine Wave Energy Systems, Akuo Energy, Asosiasi Liveaboard Indonesia, Plastic Bank Indonesia, The Searial Cleaners, dan program gabungan dari Universitas Melbourne dan Universitas Udayana.

Edisi perdana acara konservasi laut ini akan diakhiri dengan Sky Blue Sea Foundation Awards, sebuah seremoni yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan-perusahaan terpilih atas kredibilitas kelestarian lingkungan mereka.

Kegiatan ini disponsori oleh Pertamina, InterContinental Bali Resort, Taman Safari Indonesia, dan Jetstar, dengan Media Group sebagai official media partner. Diselenggarakan oleh Sky Blue Sea Foundation dan Darmawan & Associates.

Berlangsung mulai pukul 08:30 hingga 17:00, pada 19 - 20 Januari 2024, di Imperial Ballroom 3-4, di area Jimbaran Convention Center InterContinental Bali Resort.

Conference & Showcase terbuka untuk umum, dengan tiket masuk tersedia melalui pembelian tiket secara online melalui platform mitra: Megatix - https://megatix.co.id/events/bali-ocean-days-conference-showcase dan Tiket.com - https://tiket.com/to-do/bali-ocean-days (RO/S-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Chadie
Berita Lainnya