Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
PEMERINTAH membidik pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3%-5,9% di 2023. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selepas mengikuti sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (16/2).
"Pertumbuhan ekonomi 2023 tadi disepakati, dilaporkan ke Bapak Presiden di kisaran 5,3% sampai 5,9%," ujar Airlangga. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan berupaya mendongkrak angka konsumsi rumah tangga hingga berada di atas 5%.
Pada 2021, komponen itu hanya mampu tumbuh 2,02% karena dibayangi pandemi covid-19. Selain mendorong konsumsi, pemerintah juga akan meningkatkan realisasi investasi sekitar 6% dengan cara memperkuat industri hilir dan memperhatikan permintaan global.
"Ini akan menjadi tantangan bagi industri pengolahan juga perdagangan. Kami juga akan mendorong sektor komunikasi dan informasi, akomodasi makanan minuman, serta sektor pertanian," tuturnya.
Adapun, dari sisi belanja pemerintah, hal-hal yang menjadi prioritas yaitu peningkatan kualitas SDM seperti transformasi kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Pemerintah tentu akan terus mengikuti perkembangan pandemi covid-19 dan ketidakpastian ekonomi global guna memastikan langkah-langkah yang disiapkan bisa berjalan dengan baik.
Baca juga: Menkeu: Pemulihan Ekonomi 2023 tidak akan Andalkan APBN
"Oleh karena itu, Bapak Presiden menekankan bahwa kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal harus bersandar pada produktivitas untuk transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tandasnya. (OL-14)
Dari jumlah tersebut, 70% merupakan batu bara berkualitas rendah, sedangkan sisanya adalah batu bara berkualitas sedang dan tinggi.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan pemerintah menargetkan total investasi sebesar Rp13.000 triliun pada periode 2025-2029.
Pada semester pertama 2025 ini, tiga lembaga pemeringkat skor kredit internasional memberikan outlook stabil terhadap Indonesia, yakni Moody’s (Baa2), Fitch (BBB), dan S&P (BBB).
PROSES perundingan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) mengenai kesepakatan tarif perdagangan telah ditempuh melalui tahapan yang panjang dan inklusif.
Menko Airlangga juga mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara dengan cadangan batubara yang besar, tidak hanya mengandalkan batubara sebagai sumber energi
Presiden Prabowo turut meminta agar Malaysia membangun fasilitas lintas batas seperti yang telah dilakukan Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved