Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Biaya Pemulihan Ekonomi 2021 Sentuh US$45,9 Miliar

M. Ilham Ramadhan Avisena
16/2/2022 11:50
Biaya Pemulihan Ekonomi 2021 Sentuh US$45,9 Miliar
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparan dalam rapat kerja bersama Komite IV DPD RI di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/1).( ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, biaya pemulihan ekonomi Indonesia menyentuh US$45,9 miliar, setara Rp655,56 triliun (kurs Rp14.282) di 2021. Nilai itu mencapai 23,6% dari total pengeluaran negara.

"Alhasil pada tahun 2021 ekonomi Indonesia berhasil tumbuh 3,65%, ini setelah kontraksi pada tahun 2020 sebesar minus 2,07%," ungkapnya dalam Finance Track G20 bertema Managing Risk of the Exit Policy Dynamics through More Diversified Currency to Support Global Trade and Investment, Rabu (16/2).

Sri Mulyani mengatakan, dana yang dikeluarkan pemerintah untuk mendorong pemulihan ekonomi itu turut ditopang oleh perbaikan kinerja di sisi produksi lintas sektoral dan permintaan. Sektor tersebut menurutnya memainkan peranan penting dalam pemulihan yang terjadi.

Baca juga: Ekspor Indonesia Turun 14,29% pada Januari 2022

Sektor produksi seperti industri manufaktur, perdagangan, dan pertambangan mengalami pertumbuhan kuat dan merambat pada kinerja ekonomi nasional. Hasilnya, output perekonomian Indonesia telah melampaui level sebelum pandemi covid-19 merebak.

"Hal ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dengan pemulihan yang cepat. Pencapaian ini dimungkinkan karena basis pemulihan selama pandemi lali ini jauh lebih cepat jika kita bandingkan dengan pengalaman Indonesia sendiri selama krisis keuangan ASEAN 1997-1998," kata Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, fondasi perekonomian Indonesia yang terus membaik juga menjadi alasan pemulihan berjalan dengan cepat. Karenanya, pemerintah bakal selektif menerapkan kebijakan agar tak salah langkah dalam mendorong geliat ekonomi. (Mir/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya