Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDONESIA mengangkat problema digitalisasi dalam Digital Economy Working Group (DEWG) selama agenda Presidensi G20 berlangsung Indonesia hingga November 2022 mendatang. Sebab isu digital menjadi penting di ranah internasional, terkait pemerataan akses dan data kelola data lintas negara.
Chair Digital Economy Working Group (DEWG) G20 Mira Tayyiba menjelaskan dalam Forum G20, peran 19 negara termasuk Indonesia ini berperan mewakili 65% dari penduduk dunia. Indonesia didaulat untuk menjadi penyeimbang kekuatan dan kepentingan negara-negara berkembang.
Dalam konteks digital, kata Mira, pandemi telah mengakselerasi perekonomian beralih ke digital. Namun dalam praktiknya, menunjukkan digital melebarkan kesenjangan ekonomi.
Ia mencontohkan, pada kelompok masyarakat yang bisa mengakses layanan digital atau mampu menggunakan teknologi digital akan mampu bertahan dan berkembang. Sebaliknya, bagi mereka yang tidak dapat akses lantas akan makin terisolasi.
"Kami berusaha agar kesenjangan huruf K ini jangan terlalu lebar. Di sini digital harus hadir sebagai solusi. Tapi yang dikhawatirkan, di sisi lain digital juga memperlebar kesenjangan ini atau terjadi digital paradox," kata Mira Tayyiba yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, di Jakarta, Rabu (26/1).
Berkaca di dalam negeri, wilayah Indonesia yang ingin mengakses layanan pendidikan dan kesehatan bisa dijembatani oleh digital, yang semakin kuat di masa pandemi.
Dengan kondisi ini latar belakang kesenjangan, khususnya di dunia digital mengangkat tiga isu Presidensi G20 yaitu transformasi digital, arsitektur kesehatan global, dan energi transisi.
Baca juga: Menkominfo: Presidensi G20, Momentum Kembangkan Transformasi Digital Inklusif
Co-Chair Digital Economy Working Group G20 Dedy Permadi mengatakan pada DEWG dengan arena Indonesia memimpin isu digital untuk pertama kalinya di level working group, maka ada tiga ekspektasi untuk dicapai.
Target pertama, working group ini ingin menciptakan kesepakatan di antara negara-negara G20 agar internet dan konektivitas bisa membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Di tengah pandemi ketika ada kontraksi ekonomi global, kami ingin forum G20 ini memanfaatkan potensi ruang digital untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi," kata Dedy.
Ini tidak terkecuali membangun kerja sama untuk pemerataan akses internet di Indonesia dengan percepatan pembangunan infrastruktur nasional dalam hal telekomunikasi. (A-2)
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Indonesia Emas 2045, sebuah visi besar untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional, menempatkan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama.
Perkembangan teknologi di era digital ini semakin pesat dan telah menyentuh berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satunya yakni transformasi di bidang perekonomian dan keuangan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dan permintaan konsumen yang semakin beragam menyebabkan model layanan keuangan tradisional sudah tidak relevan bagi konsumen
Kreator digital di Indonesia memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk budaya online dan menggerakkan ekonomi kreatif.
Peeba Indonesia sebagai sebuah platform grosir digital, mengeksplorasi bagaimana tantangan-tantangan yang dialami para pemilik merk dapat dijawab dengan teknologi.
Kominfo Bersama Indosat Ooredoo Hutchison dan Mastercard, Latih Satu Juta Talenta Keamanan Siber
Kurangi akses media digital atau elektronik dengan memindahkan perangkat elektronik ke ruang yang lebih publik. Sehingga anak-anak akan lebih mudah diawasi.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika sempat mencanangkan Rancangan Peraturan Menteri (RPM) Layanan Konten empat tahun silam
Menkominfo menegaskan, ‘penyakit kedua’ yang menyertai pandemi Covid-19 itu menimpa pada orang yang tidak bisa membedakan mana informasi yang benar dan dari mana sumbernya.
Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan digital skills gap, di mana kebutuhan tenaga kerja ahli dalam bidang digital masih belum tercukupi.
Digital Talent Scholarship tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi sekaligus mempertahankan produktivitas masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved