Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 3,3 persen pada 2021, sedikit meningkat dibanding proyeksi sebelumnya pada Oktober 2021 yakni 3,2 persen.
"Indonesia terus merespons dengan langkah-langkah kebijakan yang komprehensif dan terkoordinasi dengan baik untuk melindungi kehidupan dan mata pencaharian dari dampak pandemi Covid-19," kata Asistant Director Western Hemisphere Department IMF Cheng Hoon Lim dalam media briefing virtual di Jakarta, Rabu.
Ia menilai langkah-langkah tersebut telah berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan, sehingga perekonomian domestik saat ini pulih dengan kecepatan tinggi di tengah inflasi yang rendah.
DI sisi lain, prospek kredit juga membaik dengan posisi eksternal yang kuat, didorong oleh harga komoditas global yang menguntungkan.
Dengan cadangan yang cukup dan utang publik yang relatif rendah, Indonesia berada pada posisi yang baik untuk memperluas dukungan pandemi lebih lanjut jika risiko penurunan yang parah terjadi.
"Dengan pemulihan yang sedang berlangsung, ini adalah waktu yang tepat untuk secara bertahap memulihkan pilar utama kerangka kebijakan ekonomi makro pra-pandemi," kata Lim.
Ia mengatakan saat ini banyak risiko yang menantang bagi seluruh dunia, sehingga penting bagi pihak berwenang di Indonesia untuk tetap gesit dalam menanggapi guncangan yang tak terduga, dalam ketidakpastian, berhati-hati, dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perkembangan yang ada.
Indonesia dinilai sebagai negara yang tangguh dan berada pada posisi yang kuat untuk mampu menahan goncangan yang tidak terduga selama mampu beradaptasi dan gesit.
"Saya sangat yakin dengan kemampuan Indonesia untuk menghadapi risiko penurunan," katanya. (Ant/OL-12)
ASEAN mulai menghidupkan kembali wacana pembentukan dana moneter regional demi memperkuat keamanan keuangan kawasan.
BANK Indonesia (BI) memastikan akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk mendukung ketahanan ekonomi dalam negeri.
PELONGGARAN kebijakan moneter global, pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat, dan Bank Indonesia telah menciptakan optimisme di tengah kelesuan perekonomian global.
Pemerintah selaku otoritas fiskal mesti mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia agar perekonomian bisa bergerak secara optimal.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini banyak dipengaruhi oleh tekanan eksternal.
RAPAT Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 6,25% pada Juni 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved