Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Luhut Sebut Batam akan Miliki Pelabuhan Baru untuk Turunkan Biaya Logistik 

Insi Nantika Jelita
24/1/2022 21:52
Luhut Sebut Batam akan Miliki Pelabuhan Baru untuk Turunkan Biaya Logistik 
Penumpang memasuki kapal Feri di Pelabuhan Telaga Punggur, Batam, Kepri(Antara/Teguh Prihatna)

PEMERINTAH akan membangun pelabuhan baru di Batam sebagai upaya menurunkan biaya logistik. Pelabuhan tersebut akan dibangun di kawasan Tanjung Pinggir, Kota Batam, Kepulauan Riau. 

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat meninjau lokasi calon pelabuhan baru pada Senin (24/1) menuturkan, biaya logistik di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini dianggap menjadi kendala yang harus ditangani. 

"Saat ini biaya logistik masih sekitar 23 %, sementara di negara lain sudah rata-rata 13 %. Kami menargetkan biaya logistik turun sampai 17 % pada tahun 2024, kalau bisa lebih cepat,” ungkap Luhut dalam rilis resmi. 

Luhut menegaskan, pemerintah akan melakukan penataan pelabuhan-pelabuhan eksisting yang ada di Batam. 

Saat ini di pulau tersebut terdapat sejumlah pelabuhan eksisting, di antaranya Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Nongsa Pura, Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan Kabil, dan Pelabuhan Telaga Punggur. 

“Nantinya Pelabuhan di Tanjung Pinggir ini akan dibuat menjadi green and smart port,” jelasnya. 

Baca juga : Operasi Pasar Bahan Pangan Jaga Keterjangkauan Harga 

Pelabuhan di Tanjung Pinggir ini diproyeksikan pemerintah akan lebih besar dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, dan akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara. 

Saat ini luas lahan yang ada di Tanjung Pinggir sebesar 94 hektare dan selanjutnya diperluas hingga 330 hektare dengan kedalaman airnya sekitar 40 meter. 

Pada kesempatan yang sama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan, lokasi calon pelabuhan baru di Batam ini strategis karena berhadapan langsung dengan pelabuhan besar di Singapura. 

Pembangunan pelabuhan baru ini akan menggunakan skema Businnes to Business (B2B) sehingga dijanjikan tidak menggunakan APBN. 

Pemerintah akan memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan pelabuhan baru ini. 

“Kami regulator akan mengawal dan membuat timeline dan studi yang matang. Kami harapkan sebelum 2024 pelabuhan ini sudah selesai dan sudah beroperasi,” ucap Budi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya