Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Krisis Cip Dorong Penjualan Mobil Eropa ke Titik Terendah Baru

Mediaindonesia.com
18/1/2022 15:07
Krisis Cip Dorong Penjualan Mobil Eropa ke Titik Terendah Baru
Pabrik mobil bekas, dekat Paris, Prancis, pada 30 November 2021.(AFP/Eric Piermont.)

PENJUALAN mobil Uni Eropa (UE) turun ke level terendah baru pada tahun lalu. Ini karena sektor otomotif tertatih-tatih oleh pandemi covid-19 dan kekurangan cip komputer.

Pendaftaran mobil penumpang baru di UE turun 2,4% pada 2021 menjadi 9,7 juta kendaraan. Ini kinerja terburuk sejak statistik dimulai pada 1990. Demikian data dari Asosiasi Produsen Otomotif Eropa (ACEA), Selasa (18/1).

Itu mengikuti penurunan bersejarah hampir 24% pada 2020 karena pembatasan pandemi dan membawa pendaftaran mobil baru di UE menjadi 3,3 juta di bawah penjualan sebelum krisis 2019. Kurangnya semikonduktor, cip komputer yang digunakan dalam banyak sistem mobil di kendaraan tradisional dan listrik, menjadi alasan utama yang menahan industri ini.

"Penurunan ini akibat dari kekurangan semikonduktor yang berdampak negatif pada produksi mobil sepanjang tahun, terutama selama paruh kedua 2021," kata ACEA. Pabrikan mobil pada awalnya meremehkan dampak dari kekurangan cip, tetapi akhirnya membuat mereka memperlambat produksi dan bahkan pabrik menganggur.

Penjualan mobil Uni Eropa memang bangkit kuat pada kuartal kedua, tetapi untuk sebagian besar paruh kedua mereka turun sekitar 20%. Perspektif jangka pendek untuk persediaan masih tidak baik. "Awal 2022 masih akan sulit dalam hal pasokan cip," kata Alexandre Marian dari konsultan AlixPartners kepada AFP.

"Situasinya seharusnya membaik pada pertengahan tahun, tetapi bukan berarti masalah lain tidak muncul mengenai bahan baku, rantai pasokan, dan kekurangan tenaga kerja," katanya. Kekurangan cip menjadi konsekuensi dari pandemi karena produsen terganggu oleh penguncian dan karyawan yang sakit serta masalah rantai pasokan dan peningkatan permintaan global untuk elektronik.

Baca juga: Properti dan Wabah Membayangi, Ekonomi Tiongkok 2021 Tumbuh 8%

Pandemi juga telah membuat harga banyak bahan baku melonjak dan menyebabkan kekurangan tenaga kerja di beberapa daerah. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya