Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni menyayangkan belum terealisasinya rencana operasi pasar minyak murah oleh Pemerintah.
"Pemerintah kan ada rencana operasi pasar minyak murah. Yang harganya Rp14 ribu itu. Tapi pelaksanannya tadi saya ke pasar juga belum terealisasi," papar Mukroni, Selasa (11/1).
Baca juga: Transkon Jaya Siap Pisahkan Bisnis Internet Service Provider
Artinya, lanjut Mukroni, harga minyak di pasar-pasar masih belum turun. "Hari ini yang ukuran per liter itu 20 ribu per kg. Itu yang merek biasa. Yang curah sudah susah. Sebenarnya kalau normal itu harganya 2 liter itu Rp29-30 Ribu atau Rp22 ribu, sekarang ini sdh Rp40 ribu," tambahnya.
Mukroni menyebut efek kenaikan harga minyak sangat berdampak bagi seluruh masyarakat, khususnya pengusaha warteg. "Ini kan kayak ritual ya setiap Nataru ada kenaikan. Tapi ini sudah pertengahan Januari harga masih tinggi," ucapnya.
Mukroni menyayangkan operasi pasar yang diinisiasi pemerintah masih belum berjalan. "Mobilitas sudah tinggi tapi yang singgah di warteg itu masig sedikit dan mereja juga masih menghitung pengeluaran dan biaya prioritas," terang Mukroni.
Sejatinya, lanjut Mukroni, komunutas warteg nusantara masih menunggu kejelasan pemerimtah dan belum menaikkan harga jualannya.
"Tapi kalau belum juga terlaksana dan harga masih tinggi di pasaran, nanti teman-teman ikuti iramanya, karena itu konsekuensinya. Bahan baku naik, ya menu juga naik," ujarnya.
Ia pun meminta agar operasi minyak jangan hanya jadi janji manis Pemerintah saja di awal tahun 2022.
"Kita kalau pemerintah seperti ini ya teman-teman juga kecewa sama pemerintah. Artinya pemerintah hanya sekadar omong doang, angin surga doang. Kami minta itu direalisasi karena pemerintah sudah membuat pernyataan itu," tandasnya. (OL-6)
Pendistribusian beras dilakukan sebagai upaya menekan inflasi agar harga beras di pasaran kembali stabil,
Pada gelaran itu disiapkan berbagai komoditas seperti beras, telur ayam, dan cabai merah. Harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Berbagai produk pangan dijual, mulai beras, minyak goreng, telur, cabai dan lainnya di bawah harga pasaran.
UNTUK mengatasi kelangkaan dan melejitnya harga beras medium maupun premium, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) segera menggelar operasi pasar beras medium dan pasar murah.
PEMKOT Bandung Jawa Barat (Jabar), mulai Senin (19/2) hingga 1 Maret 2024 menggelar Operasi Pasar Beras Medium SPHP dan Pasar Murah di 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Berikut lokasinya.
ANTREAN panjang terjadi di 3 lokasi di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat yang menggelar operasi pasar beras medium SPHP dan pasar murah, Senin (19/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved