Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Wapres: Maksimalkan 27 Ribu Pesantren untuk Bangkitkan Usaha Mikro

Emir Chairullah
23/12/2021 23:00
Wapres: Maksimalkan 27 Ribu Pesantren untuk Bangkitkan Usaha Mikro
Wapres Ma'ruf Amin(Antara)

PEMERINTAH meyakini pesantren di Indonesia bisa menjadi pendorong kebangkitan usaha mikro di Indonesia. Dengan jumlah sekitar 27 ribu pesantren yang tersebar di berbagai pelosok tanah air, ungkap Wakil Presiden Ma’ruf Amin, pesantren mempunyai fungsi strategis untuk membantu pelaku usaha mikro kecil, sekaligus memberdayakan komunitas di sekitar pesantren.

"Potensi besar ini tentulah harus kita maksimalkan. Apalagi pesantren mempunyai ciri khas lekat dengan masyarakat,” katanya saat menghadiri acara peresmian Bank Wakaf Mikro (BWM) di Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien, Kota Metro, Lampung, Kamis (23/12).

Menurut Ma’ruf, optimalisasi pesantren sebagai tempat pengembangan usaha mikro apabila ada dukungan pendanaan yang mudah dijangkau. Salah satunya, ungkap Ma’ruf,melalui Bank Wakaf Mikro atau BWM, sebagai bagian dari lembaga keuangan mikro syariah.

“Kehadiran BWM di pesantren dapat menjadi inkubator dalam menyiapkan, memajukan, serta memperluas usaha mikro syariah. Melalui skema sinergi (ta’awun), bergotong royong, tanggung menanggung, BWM memberikan akses pembiayaan yang mudah dan murah bagi pelaku usaha mikro kecil yang belum terjangkau akses keuangan formal,” paparnya.

Melalui dukungan modal dari usaha besar, seperti BUMN dan swasta, Ma’ruf mengharapkan BWM dapat menjadi saluran perluasan akses pembiayaan dan pemberdayaan ekonomi umat. “Sekaligus menjadi pengungkit mentalitas kewirausahaan di lingkungan pesantren,” tambahnya.

Ma’ruf mengakui, kemiskinan masih menjadi isu yang dihadapi banyak negara di dunia. Apalagi, kemiskinan juga bersifat dinamis dan rentan terhadap guncangan, baik bencana alam dan non-alam, krisis ekonomi, maupun krisis politik. “Di berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, jumlah orang miskin terbukti bertambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang melanda saat ini,” ungkapnya.

Karena itu, ungkapnya, pemerintah tentu terus berupaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan. “Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin kembali mengingatkan kita semua, akan besarnya potensi sistem ekonomi dan keuangan syariah dalam penanganan kemiskinan, utamanya melalui sektor dana sosial syariah,” pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya