Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Membangun UKM Unggul Perlu Desain Tepat dan Pelatihan yang Efektif.

Despian Nurhidayat
18/12/2021 08:10
Membangun UKM Unggul Perlu Desain Tepat dan Pelatihan yang Efektif.
PELATIHAN KERAJINAN TANGAN UNTUK UMKM(Antara/Prasetia Fauzani)

DEPUTI Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan bahwa membangun UKM yang unggul dan maju itu memerlukan desain yang tepat, termasuk pelatihan yang efektif.

"Belajar dari sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, pelatihan atau peningkatan SDM harus dilakukan ahlinya, bukan pekerja sambilan," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Sabtu (18/12).

Selain itu, lanjut Hanung, pemateri juga harus dilakukan pelaku usaha langsung atau praktisi, seperti lawyer, ahli marketing dari perusahaan, dan sebagainya.

Untuk itu, pada tahun ini, Kemenkop UKM berkolaborasi dengan Sekolah Ekspor, Sippo, Prasetya Mulya (Manajemen Bisnis UKM),Yayasan Dana Bhakti Astra (YDBA), Universitas Padjajaran (UKM bidang perternakan), IPB (UKM Perikanan dan Pertanian), Telkomsel, Indo-Eximpro, Lapenkop, Sekolah Ekspor, Star Training & Consultant, dan LSP Dekopin guna memberikan pelatihan yang matang kepada UKM.

Hanung menambahkan, para UKM sangat antusias dengan pelatihan daring, melalui rangkaian Webinar Nasional Intensif Kampus UKM yang diikuti 9.464 partisipan. Terdiri dari 7.085 peserta webinar peningkatan kapasitas usaha dan 2.379 peserta pelatihan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).

"Salah satu indikator kinerja kami adalah peningkatan kompetensi SDM UKM," tandas Hanung.

Berdasarkan pengolahan hasil data pre test dan post test dari keseluruhan pelatihan yang dilaksanakan (79 angkatan), telah dilakukan sampling 20 angkatan. Hasilnya, peserta pelatihan yang mengalami kenaikan kompetensi sebanyak 70,17% orang dengan kenaikan nilai rata-rata 23,97%.

"Hal ini akan menjadi evaluasi kami untuk melakukan perbaikan berkelanjutan," tuturnya.

Di samping itu, Hanung menjabarkan bahwa sesuai mandat PP 7 Tahun 2021 menyebutkan bahwa kemitraan menjadi salah satu pendorong loncatan kinerja UMKM. "Tahun ini, kami melakukan kemitraan dengan beberapa usaha besar, BUMN, hingga retail internasional," ucap Hanung.

Di antaranya, dalam program perluasan pasar produk UKM melalui UNIQLO Neighborhood Collaboration, Teras Indonesia IKEA, InaProduct, Accor Group, MNC Group, dan lain-lain.

UKM juga didorong masuk ke rantai nilai industri dengan melakukan piloting bersama 9 BUMN, seperti Pertamina, Krakatau steel, PLN, Perhutani, Kimia Farma, RNI, BRI, dan Telkomsel. "Data sementara menunjukkan 304 UKM bermitra dengan BUMN," ujar Hanung.

Dalam kesempatan itu, Hanung merujuk harus belajar dengan Jepang, Korea Selatan, dan China. "Di sana, UMKM-nya menjadi bagian rantai pasok industrinya mulai dari hulunya. Bahkan, di Jepang, UMKM menyediakan komponen otomotifnya," lanjutnya.

Oleh karena itu, dalam melaksanakan efektifitas program, Hanung menyebut pihaknya memerlukan insight, analisis keberhasilan, dan manfaat programnya dari lembaga survei/riset independen.

"Dalam menjalankan program pada tahun-tahun mendatang, sejak awal kami akan melibatkan lembaga survei atau riset independen sebagai partner. Di antaranya, melakukan survei terkait dampak program dan kebijakan,  melakukan fungsi visualisasi analisis data dan implementasi program yang lebih terukur," pungkas Hanung. (Des/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya