WAKIL Presiden Ma'ruf Amin mendorong Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan seluruh pelaku usaha meningkatkan kinerja ekspor perkebunan terutama dari jenis rempah-rempah.
Tidak hanya dalam bentuk mentah, penjualan komoditas harus dilakukan dalam bentuk jadi. Rempah-rempah harus diolah terlebih dahulu di dalam negeri supaya memberi nilai tambah yang besar bagi masyarakat dan negara.
"Sudah saatnya kita memanfaatkan sebaik-baiknya komoditas non migas ini. Kita harus mendorong ekspor dan melakukan perluasan hasil perkebunan rempah ke pasar luar negeri. Kita ingin secepatnya keluar dari jebakan negara pengekspor bahan mentah. Kita harus mempercepat revitalisasi industri pengolahan," ujar Ma'ruf saat membuka Indonesian Spices Business Forum and Expo World 2021 di Parapat, Sumatra Utara, Jumat (10/12).
Oleh karena itu, ia meminta seluruh kementerian/lembaga terkait bisa membangun dan melengkapi berbagai sarana dan prasarana penunjang proses produksi, pengolahan dan distribusi. Tata kelola niaga yang baik mulai dari hulu sampai hilir harus segera dibentuk.
"Harus ada tata kelola niaga yang saling menguntungkan antara produsen dan konsumen, termasuk meningkatkan kesejahteraan petani dan pekebun," tutur mantan ketua MUI itu.
Ia sangat menyayangkan, sejak lima abad lalu, masyarakat Nusantara lebih banyak mengekspor rempah dalam bentuk mentah.
Hal itu akhirnya dimanfaatkan negara-negara lain untuk mengolah dan mengambil nilai tambah yang besar. (Pra/OL-09)