Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Menkeu: Tema G20 Jangan Hanya Jadi Jargon Saja, Tapi Tanggung Jawab Bersama

 Despian Nurhidayat
09/12/2021 17:22
Menkeu: Tema G20 Jangan Hanya Jadi Jargon Saja, Tapi Tanggung Jawab Bersama
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menghadiri saat Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/12).( ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani berharap forum G20 yang memiliki tema "Recover Together, Recover Stronger" tidak hanya menjadi sekadar jargon saja, tapi juga dapat menjadi tanggung jawab bersama untuk direalisasikan.

“Tapi benar-benar memotivasi kita semua, kalian semua. Kita semua di sini untuk dapat bekerja sama bersama dan saya sangat optimis dan saya berharap Anda semua juga akan memiliki semangat yang sama,” ungkapnya dalam Seminar Finance and Central Bank Deputies (FCBD) Meeting di Nusa Dua, Bali, Kamis (9/12).

Sri Mulyani menambahkan bahwa forum G20 tidak hanya soal komunitas, tapi menurutnya yang paling penting adalah aksi kebijakan yang dapat membangun kepercayaan bagi dunia.

“Untuk melihat bahwa kelompok negara ini yang terkena dampak 80% dari PDB global ini dapat berdiskusi dan menyepakati arah pemulihan kebijakan,” ujar Sri Mulyani.

Dia pun berharap forum G20 dapat dijadikan tempat berdiskusi lebih runtut, terbuka, transparan sehingga dapat dicapai hasil yang terbaik.

Sri Mulyani bilang pandemi masih menjadi tantangan utama karena berdampak pada mayoritas ekonomi global, perdagangan dan juga invetasi.

“Kita masih menghadapi situasi yang menantang. Kita masih di pandemi covid-19. Ini akan masih menjadi faktor yang mempengaruhi pemulihan ekonomi global,” ucapnya.

Selain covid-19, tantangan lain yang dihadapi dunia, khususnya Indonesia adalah dari kebijakan lingkungan yang menurutnya jauh lebih kompleks pada sisi makro. Hal itu karena dari sisi fiskal semakin sempit dan sisi moneter juga menantang di beberapa bagian dunia.

“Di mana pemulihan dibarengi dengan tingkat inflasi yang tinggi kemudian menciptakan situasi yang tidak sinkron bagi kita semua. Kadang kita harus mengetatkan kebijakan, sementara yang lain masih perlu dukungan dan melonggarkan instrumen kebijakan mereka,” kata Sri Mulyani.

“Komplekstitas ini akan jadi salah satu diskusi paling penting di bagain pertama G20 ini. Bagaimana kita bisa menyinkronkan situasi,” pungkasnya. (Des/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya