Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Triputra Agro Persada (TAP) Tbk (Perseroan) menambah kapasitas produksi Crude Palm Oil (CPO) dengan meresmikan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) terbarunya, Minggu (5/12). Pabrik yang berlokasi di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng) itu memiliki kapasitas olah 45 ton/jam.
Dengan tambahan pabrik baru ini, perseroan kini memiliki 17 unit PKS dengan total kapasitas olah sebanyak 950 ton/jam.
"Kami terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan penjualan dari tahun sebelumnya. Dengan tambahan PKS baru ini, kami dapat meningkatkan produksi CPO dan Palm Kernel dan menambah peluang kerja sama dengan para petani kelapa sawit di sekitar konsesi anak usaha perseroan," jelas Direktur Perseroan, George Oetomo dalam keterangan yang diterima, Selasa (7/12).
Ditambahkan, dengan bertambahnya umur tanaman kelapa sawit dan peningkatan produksinya, maka Perseroan perlu menambah kapasitas olah dari PKS yang ada. Saat ini, melalui anak usahanya, jelas Oetomo, Perseroan sedang membangun satu PKS dengan kapasitas olah 30 ton/jam di Kalimantan Timur dan satu Kernel Crushing Plant (KCP) dengan kapasitas olah 300 ton/hari yang dilengkapi dengan Biogas Plant di Kalimantan Tengah.(RO/OL-15)
INDUSTRI minyak sawit (crude palm oil/CPO) mengalami tekanan bertubi-tubi beberapa waktu belakangan.
DALAM beberapa pemberitaan, pemerintah menyatakan bahwa produksi minyak kelapa sawit nasional ditargetkan mencapai 100 juta ton pada tahun Indonesia emas 2045.
MINYAK kelapa sawit mendapatkan sentimen buruk akhir-akhir ini.
Indonesia merupakan negara dengan produksi minyak sawit terbesar di dunia
Dinas DLH DKI memerintahkan PT BKP harus memperbaiki cerobongnya agar memenuhi baku mutu emisi sumber tidak bergerak.
Istri sekuriti PT SKB memohon agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa membebaskan sang suami
MASA depan industri sawit Indonesia sungguh tragis.
Menteri Luar Negeri Belanda, Stef Blok, menyatakan pihaknya tidak mendukung sikap Uni Eropa yang melarang impor produk minyak kelapa sawit (CPO), termasuk dari Indonesia.
PEMERINTAH Belanda tidak mendukung langkah Uni Eropa melarang impor produk minyak kelapa sawit mentah (CPO) Indonesia ke Eropa.
Impor minyak sawit mentah akan secara efektif menarik pajak 35,75% dibandingkan sebelumnya 30,25%.
Sekretaris Jenderal Gapki Eddy Martono mengatakan Indonesia siap memberi tambahan pasokan kepada Tiongkok.
Kebijakan dunia di bidang energi yang hanya megizinkan bahan bakar ramah lingkungan harus direspons cepat agar Indonesia tidak tertinggal dan kalah bersaing dengan negara lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved