Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TERHITUNG semenjak Covid-19 merebak, orang mencari kunyit sebagai alternatif pengobatan sekaligus untuk menjaga daya tahan tubuh.
Tanaman ini juga dikenal sebagai bumbu dapur yang banyak diminati pasar dalam negeri maupun luar negeri. Penjualannya tidak hanya sebatas produk segar namun juga dalam bentuk simplisia.
Sentra terbesar kunyit tersebar di Jawa Timur (53,5 %), Jawa Tengah (15,65 %), Jawa Barat (8,85 %) dan Sulawesi Selatan (4,92 %).
“Hal ini tentu menggairahkan petani lokal yang tersebar di Wonogiri, Bondowoso, Kediri, Gresik, Pacitan, Ponorogo, Garut, Rejanglebong, Kulonprogo dan beberapa kabupaten lain. Ekspor kunyit sendiri cukup bagus, yakni sebesar 36 % terhadap total produksi rimpang di Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto.
Untuk pasar luar negeri, lanjut Prihasto, volume ekspor kunyit cenderung fluktuatif mengikuti produksi. Selama kurun waktu 2018-2020, ekspor kunyit tersebar di 51 negara tujuan. Ekspor utama kunyit di antaranya ke India, Malaysia, US, Thailand dan Jerman.
“Adapun negara dengan permintaan kunyit terbesar adalah India (21.129 ton), diikuti oleh Malaysia (2.728 ton), Taiwan (705 ton), Amerika Serikat (507 ton) dan Korea Selatan (301 ton) serta lainnya (1.242 ton),” terang Prihasto.
Menyambung, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Tommy Nugraha mengatakan, angka ekspor ini tidak mengganggu pemenuhan kebutuhan dalam negeri baik dari sisi volume maupun kualitas.
Sebagai gambaran, kebutuhan kunyit dalam negeri pada tahun 2018 sebesar 151.618 ton, tahun 2019 sebesar 138.704 ton dan pada 2020 sebesar 147.973 ton.
“Angka kebutuhan ini tercukupi seiring dengan produksi yang dihasilkan. Data BPS menunjukkan, produksi kunyit Indonesia pada 2020 sebesar 193.582 ton. Pada 2019, produksinya sebesar 190.909 ton. Data sementara menunjukkan, produksi nasional hingga September 2021 sebesar 112.222 ton. Dari data tersebut maka kita ketahui neraca kunyit tahun 2020 masih surplus sebesar 47.484 ton,” terang Tommy.
Kabupaten Bondowoso, salah satu daerah sentra, kunyit sudah dipanen. Sementara sisanya sebagian besar masih disimpan di lahan menunggu kenaikan harga. Harga kunyit saat ini berada di angka Rp 1.400 -1.500 per kg di tingkat petani.
“Harga kunyit terbaru Rp 1.100 hingga 1.500. Kami menunggu harga baik di kisaran Rp 2.500. Pada harga tersebut kami barulah akan memanen,” ujar petani asal Desa Palalangan, Kecamatan Cermee, Badri.
Menyinggung berita langkanya kunyit bagi pelaku usaha tanah air, salah satu pemilik UMKM Rumpun Padi, Sudaryati mengaku tidak merasa kesulitan memperoleh bahan baku olahan.
"Ndak tuh. Saya sejauh ini aman-aman saja untuk kebutuhan produksi empon-empon. Bahkan saya belum mendengar rekan pelaku usaha lain yang mengaku kesulitan kunyit. Memangnya butuh berapa ton? Saya coba bantu carikan ya," ujar pemilik aneka minuman serbuk herbal yang telah menembus pasar Eropa ini.
Sebagai informasi, pada 2018 ekspor kunyit sebesar 9.541 ton, disusul pada 2019 di mana angka ekspor sempat turun menjadi 7.163 ton. Angka ekspor kemudian naik lagi pada 2020 sebesar 9.909 ton. Terhitung hingga September 2021, angka ekspor yang terdata sebesar 5.987 ton. (RO/OL-09)
Tanah tak lagi dipandang sekadar media tanam, tapi sebagai fondasi keberlangsungan hidup dan benteng terakhir ketahanan pangan.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Pupuk Indonesia memastikan bahwa penutupan kios ini tidak akan mengganggu proses penyaluran pupuk ke petani.
Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) Kelompok Tani Hutan (KTH) sebesar Rp497.925.287.251.
Pemerintah akan menyalurkan stimulus fiskal pada Juni hingga Juli 2025 sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal hadir dalam forum bisnis yang melibatkan sekitar 30 perusahaan besar, termasuk Pauli Shandong Taiyuan Energy Co., Ltd.
BPS mencatat sektor perdagangan pertanian kedua negara mengalami pertumbuhan positif pada tahun ini, dengan pertumbuhan volume ekspor 8% hingga 11% dibandingkan tahun 2022.
Selain menjadi eksportir gula teratas, Brasil merupakan produsen tebu paling banyak di dunia dengan margin yang besar.
Dalam kegiatan tersebut, para pengusaha walet mendeklarasikan pembentukan Forum Komunikasi Pengusaha Burung Walet. Ketua PP KBSWI Panda Nababan dipilih secara aklamasi sebagai Ketua Forum.
Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), melepas ekspor 1,78 ton dengan nilai Rp 35,38 miliar sarang burung walet produksi PT. Anugerah Citra Walet Indonesia ke Tiongkok.
Indonesia harus secepatnya membangun sistem pertanian modern yang ramah lingkungan, terutama menghadapi ancaman ketahanan pangan dan krisis global.
Riset ilmiah secara mendalam penggunaan puouk batu bara pada tanaman jagung dan kedelai saat ini sedang dilakukan oleh tim peneliti di Purdue University.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved