Headline
Seorang mahasiswa informatika membuat map Aksi Kamisan di Roblox.
Seorang mahasiswa informatika membuat map Aksi Kamisan di Roblox.
TERHITUNG semenjak Covid-19 merebak, orang mencari kunyit sebagai alternatif pengobatan sekaligus untuk menjaga daya tahan tubuh.
Tanaman ini juga dikenal sebagai bumbu dapur yang banyak diminati pasar dalam negeri maupun luar negeri. Penjualannya tidak hanya sebatas produk segar namun juga dalam bentuk simplisia.
Sentra terbesar kunyit tersebar di Jawa Timur (53,5 %), Jawa Tengah (15,65 %), Jawa Barat (8,85 %) dan Sulawesi Selatan (4,92 %).
“Hal ini tentu menggairahkan petani lokal yang tersebar di Wonogiri, Bondowoso, Kediri, Gresik, Pacitan, Ponorogo, Garut, Rejanglebong, Kulonprogo dan beberapa kabupaten lain. Ekspor kunyit sendiri cukup bagus, yakni sebesar 36 % terhadap total produksi rimpang di Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto.
Untuk pasar luar negeri, lanjut Prihasto, volume ekspor kunyit cenderung fluktuatif mengikuti produksi. Selama kurun waktu 2018-2020, ekspor kunyit tersebar di 51 negara tujuan. Ekspor utama kunyit di antaranya ke India, Malaysia, US, Thailand dan Jerman.
“Adapun negara dengan permintaan kunyit terbesar adalah India (21.129 ton), diikuti oleh Malaysia (2.728 ton), Taiwan (705 ton), Amerika Serikat (507 ton) dan Korea Selatan (301 ton) serta lainnya (1.242 ton),” terang Prihasto.
Menyambung, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Tommy Nugraha mengatakan, angka ekspor ini tidak mengganggu pemenuhan kebutuhan dalam negeri baik dari sisi volume maupun kualitas.
Sebagai gambaran, kebutuhan kunyit dalam negeri pada tahun 2018 sebesar 151.618 ton, tahun 2019 sebesar 138.704 ton dan pada 2020 sebesar 147.973 ton.
“Angka kebutuhan ini tercukupi seiring dengan produksi yang dihasilkan. Data BPS menunjukkan, produksi kunyit Indonesia pada 2020 sebesar 193.582 ton. Pada 2019, produksinya sebesar 190.909 ton. Data sementara menunjukkan, produksi nasional hingga September 2021 sebesar 112.222 ton. Dari data tersebut maka kita ketahui neraca kunyit tahun 2020 masih surplus sebesar 47.484 ton,” terang Tommy.
Kabupaten Bondowoso, salah satu daerah sentra, kunyit sudah dipanen. Sementara sisanya sebagian besar masih disimpan di lahan menunggu kenaikan harga. Harga kunyit saat ini berada di angka Rp 1.400 -1.500 per kg di tingkat petani.
“Harga kunyit terbaru Rp 1.100 hingga 1.500. Kami menunggu harga baik di kisaran Rp 2.500. Pada harga tersebut kami barulah akan memanen,” ujar petani asal Desa Palalangan, Kecamatan Cermee, Badri.
Menyinggung berita langkanya kunyit bagi pelaku usaha tanah air, salah satu pemilik UMKM Rumpun Padi, Sudaryati mengaku tidak merasa kesulitan memperoleh bahan baku olahan.
"Ndak tuh. Saya sejauh ini aman-aman saja untuk kebutuhan produksi empon-empon. Bahkan saya belum mendengar rekan pelaku usaha lain yang mengaku kesulitan kunyit. Memangnya butuh berapa ton? Saya coba bantu carikan ya," ujar pemilik aneka minuman serbuk herbal yang telah menembus pasar Eropa ini.
Sebagai informasi, pada 2018 ekspor kunyit sebesar 9.541 ton, disusul pada 2019 di mana angka ekspor sempat turun menjadi 7.163 ton. Angka ekspor kemudian naik lagi pada 2020 sebesar 9.909 ton. Terhitung hingga September 2021, angka ekspor yang terdata sebesar 5.987 ton. (RO/OL-09)
Potensi produksi padi di Kabupaten Cianjur tahun ini selama periode Januari-Agustus meningkat dibanding tahun lalu
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, terkait kasus tanah demplot pertanian.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
BPS mencatat sektor perdagangan pertanian kedua negara mengalami pertumbuhan positif pada tahun ini, dengan pertumbuhan volume ekspor 8% hingga 11% dibandingkan tahun 2022.
Selain mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas, petani milenial juga mengikuti uji kompetensi dari BNSP dengan skema perdagangan ekspor
PT Agro Bahari Nusantara Tbk (UDNG) resmi melantai di pasar modal Indonesia dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru.
Luar biasa total produksi kelor ini, per bulannya bisa mencapai sekitar 25 - 100 ton dengan diversifikasi produk yang cukup beragam mulai dari bubuk teh.
Peningkatan daya saing melalui hilirisasi ini tentunya perlu didukung dengan strategi pemasaran yang tepat untuk menembus berbagai pasar.
Bungkil inti sawit (palm kernel meal atau palm kernel expeller) sebagai bahan konsentrat pakan ternak yang sebelumnya masih dijual di pasar domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved