Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Depo Bangunan Targetkan Tambah 3 Gerai Ritel Tiap Tahun 

Ghani Nurcahyadi
13/11/2021 00:28
Depo Bangunan Targetkan Tambah 3 Gerai Ritel Tiap Tahun 
Momen gerai perdana Depo Bangunan(Dok. Depo Bangunan)

RITEL bahan bangunan, Depo Bangunan yang berdiri sejak 1996, saat ini fokus untuk terus menjangkau masyarakat lebih luas dengan target menambah 3 gerai ritel setiap tahunnya. Saat ini, ritel yang dikelola PT Caturkarda Depo Bangunan dan didirikan Kambiyanto Kettin itu, sudah memiliki 9 gerai yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali dan Lampung. 

“Untuk mendukung rencana tersebut perseroan memaksimalkan pendanaan melalui penawaran umum yang akan dilakukan pada bulan ini, untuk berkembang lebih pesat pada masa mendatang.” jelas Corporate Secretary Depo Bangunan dalam keterangan tertulisnya. 

Target pertumbuhan penjualan perseroan untuk periode 2022 adalah sebesar 12% ditopang dengan beroperasinya gerai-gerai baru Depo Bangunan.

Selain toko offline, Depo Bangunan  juga memiliki strategi khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, apalagi pada saat pandemi Covid-19 saat ini, yaitu layanan belanja melalui online  dengan Whatsapp 

Proses layanan pesanan via Whatsapp ini bisa dilakukan dengan sangat mudah dan fleksibel, yang ditangani tim yang profesional. Proses pembayarannya pun bisa dilakukan dengan cepat dan aman. Proses pemesanan barang melalui Whatsapp, juga bisa dilakukan dengan cara yang lebih efektif dan efisien. 

Depo Bangunan saat ini menghadirkan  97.000 produk pilihan atau SKU dengan 1.500 merek berbeda baik yang lokal maupun impor dari mancanegara. Depo Bangunan pun memiliki hubungan jangka panjang yang kuat selama 25 tahun dengan merek dan vendor utama 

Pendiri Depo Bangunan Kambiyanto Kettin mengungkapkan, ide awal membangun ritel bahan bangunan, terbersit saat ia menikmati toko-toko modern yang memudahkan belanja ketika mengantar anaknya belajar ke luar negeri. 

Bersama dengan Johnny Liyanto, ia pun akhirnya membangun supermarket bahan bangunan pertama di wilayah Kalimalang, Jakarta Timur. Saat mulai mendapatkan kepercayaan pasar, Depo Bangunan sempat terdampak krisis ekonomi dan kerusuhan pada 1998. Namun, kesulitan dapat diatasi hingga dapat bangkit kembali dan membuka gerai keduanya di Alam Sutera, Serpong, Tangerang Selatan, yang sekaligus menjadi gerai yang terbesar saat ini. 

Baca juga : BNI Gandeng Avana Berdayakan Brand Lokal dan Reseller di Program Aku Saudagar Muda 

Adapun Depo Bangunan dimiliki oleh 4 (empat) shareholder, Yakni Kambiyanto Kettin sebagai Pendiri, Johnny Liyanto, PT Buanatata Adisentosa dan PT Tancorp Surya Sukses.  

Pandemi Covid-19 yang bermula pada awal 2020 juga membuat Depo Bangunan mengubah model bisnis yang dikembangkan dengan lebih memanfaatkan saluran digital dan menerapkan protokol kesehatan ketat di gerai fisik ketika kondisi pandemi telah terkendali. 

Disatu sisi, manajemen tetap mempersiapkan rencana pengembangan Depo Bangunan yang lebih besar, yakni mengantar Depo Bangunan menjadi perusahaan terbuka atau publik.  

Setelah  2020 yang berat di tahun 2021 manajemen dapat menyelesaikan dengan baik segala persiapan untuk Go Public. Hingga beberapa langkah lagi. Depo Bangunan akan memasuki status listing sebagai perusahaan yang menjadi milik publik. 

“2021 ini juga Depo Bangunan segera membuka gerainya yang ke-10 di Jember yang sempat tertunda karena Pandemi. Dan akan disusul di awal 2022 gerai ke-11 di Pondok Gede Bekasi, Kami juga sudah memiliki lahan untuk gerai ke-12 di Rungkut Surabaya yang segera dibangun di 2022” ungkap Kambiyanto Kettin. 

Selain Pengembangan gerai-gerainya, Depo Bangunan memakai pendekatan train the trainer dalam melakukan pengembangan sumber daya manusia,. Dengan penekanan ini, Depo banyak melakukan promosi jabatan internal dan secara bersamaan tetap merekrut talen-talen yang tetap mendukung kultur dan semangat Depo Bangunan.  

Adanya jenjang karir untuk karyawan berpotensi meningkatkan loyalitas karyawan, hal ini tercermin dengan rata-rata masa kerja karyawan di atas 8 - 25 tahun. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya