Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

ESDM : Pembiayaan ADB Bakal Percepat Pensiunkan PLTU Batu Bara

Insi Nantika Jelita
04/11/2021 18:41
ESDM : Pembiayaan ADB Bakal Percepat Pensiunkan PLTU Batu Bara
Menteri ESDM Arifin Tasrif(Antara/Muhamamd Adimaja)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyambut baik rencana pembiayaan hijau (green finance) oleh Asian Development Bank (ADB) untuk mendukung percepatan proyek infrastruktur rendah karbon di Indonesia. 

Melalui Mekanisme Transisi Energi atau Energy Trantition Mechanism (ETM), ADB berencana membantu pembiayaan dalam hal mempensiunkan dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara di Tanah Air dan Filipina kedepannya. 

"Kami menghargai ADB yang telah mengusulkan ETM untuk mempercepat pengurangan emisi di Indonesia. Kami sudah diskusikan, ETM ini cocok untuk mempercepat dekarbonisasi di Indonesia, khususnya untuk pensiun dini pembangkit batu bara," kata Arifin dalam pernyataan resmi, Kamis (4/11). 

Arifin menilai dukungan finansial dari ADB akan memberikan dampak positif bagi negara-negara Asia Tenggara di tengah tantangan pemulihan ekonomi berbasis lingkungan hijau atau green recovery pascapandemi covid19. 

Indonesia diketahui telah mengidentifikasi terdapat 5,5 gigawatt (GW) PLTU batu bara yang bisa masuk dalam proyek ETM dengan kebutuhan pendanaan sebesar US$25-30 miliar selama delapan tahun ke depan.  

"ASEAN sebagai episentrum ekonomi global pertumbuhan harus lebih berkontribusi dalam mewujudkan visi pascapandemi," tambah Arifin. 

ESDM menjelaskan, berdasarkan laporan International Energy Agency (IEA) Sustainable Recovery, pandemi covid-19 telah mengakibatkan investasi energi turun hampir 20% year-on-year pada 2020, atau setara dengan USD400 miliar. 

Baca juga : BI Riau Minta Masyarakat Waspada Tiga Potensi Lonjakan Harga Pangan

"Ini disebabkan oleh kekacauan permintaan dan pasokan energi di seluruh dunia daerah," ungkap Arifin. 

Krisis akibat pandemi, sambung Arifin, diharapkan menjadi peluang emas untuk mengatur ulang komposisi energi demi mempercepat pangsa pasokan energi yang lebih hijau sesuai APAEC (ASEAN Plan of Actions for Energy Cooperation). 

Dia menyebut, dokumen tersebut bertujuan untuk mempercepat transisi energi, memperkuat ketahanan energi dengan meningkatkan inovasi dan kerjasama serta meningkatkan target Energi Baru Terbarukan (EBT) dan intensitas energi. 

"Sebagai satu-satunya anggota ASEAN di ekonomi G20, Indonesia secara konsisten menyampaikan pesan-pesan penting dari kawasan Asia Tenggara, seperti percepatan transisi energi untuk mendukung pemulihan ekonomi," tegas Arifin. 

ADB bersama Pemerintah Indonesia dan Filipina mengumumkan peluncuran kemitraan baru untuk memulai proyek ETM. Ini disampaikan Presiden ADB Masatsugu Asakawa bersama Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Keuangan Filipina Carlos G. Dominguez pada Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP26), Rabu (3/11). 

“Indonesia dan Filipina berpotensi menjadi pelopor dalam proses penghapusan batu bara dari bauran energi di kawasan Asia, yang akan berkontribusi besar bagi pengurangan emisi gas rumah kaca global," kata Masatsugu. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya