Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Raksasa Gula UEA Tertarik Berinvestasi US$2 Miliar di Manado

Heryadi
04/11/2021 13:35
Raksasa Gula UEA Tertarik Berinvestasi US$2 Miliar di Manado
Suasana Paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai, Uni Emirat Arab, Kamis (4/11).(MI/Heryadi.)

RAKSASA produsen gula Uni Emirat Arab Al Khaleej Sugar tertarik berinvestasi untuk memproduksi gula dengan kapasitas sekitar 750 ribu ton gula per tahun dengan nilai investasi US$2 miliar. Al Khaleej Sugar Co merupakan produsen gula utama di Uni Emirat Arab dan nomor lima dunia.

"Karena dia besar investasinya, dia mau memproduksi sekitar 750.00 ton per tahun. Dia sangat tertarik dan kita sedang membuat langkah-langkahnya supaya dia bisa berinvestasi," papar Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (3/11).

Untuk mendorong investasi raksasa gula UEA itu, kata Juli, Kemenperin telah mengundang pihak AlKhaleej untuk datang ke Indonesia dan melihat potensi tersebut. Untuk menghasilkan tebu sebanyak 750 ribu ton tersebut, kata Juli, dibutuhkan sekitar 100 ribu hektare lahan tebu. Saat ini lahan yang diproyeksikan untuk ditanami tebu itu terdapat di Sulawesi, khususnya Manado, Sulawesi Utara.

Selain tebu, AlKhaleej sangat tertarik dengan produk samping produksi gula tersebut yakni biomassa yang dapat dijadikan energi listrik dan etanol untuk pencampuran bahan bakar. Biomassa merupakan produk samping gula dengan jumlah mencapai 30% dari setiap produksi gula. Etanol ini terbuat dari produk samping proses gula yang bernama molasis dengan jumlah sebesar 4%.

"Dia tertarik berinvestasi di Indonesia. Ada beberapa yang ingin dia produksi, tidak hanya gula. Mereka concern terhadap by productnya seperti listrik dari biomassa," papar Juli Ardika. Juli menjelaskan biomassa merupakan produk samping gula dengan jumlah mencapai 30% dari setiap produksi gula. "Biomassa ini ingin dia jadikan energi," paparnya.

Selain energi, Al Khaleej Sugar juga berminat mengembangkan produk samping lain yakni etanol. Etanol terbuat dari produk samping proses gula yang bernama molasis dengan jumlah sebesar 4%. Sama seperti biomassa, etanol ini juga bisa dijadikan bahan bakar.

"Perusahaan Al Khaleej sangat concern untuk itu. Jadi dia juga tadi menjajaki dan kami sudah dapat informasi. Dengan produksi, dia nanti mungkin akan bisa menyuplai bahan bakar di dalam negeri," katanya.

Baca juga: Timwas PPMI: Jatim belum Siap Buka Pintu Masuk Kepulangan PMI

Juli Ardika memaparkan etanol berperan untuk meningkatkan oktan bahan bakar. Umumnya untuk kendaraan roda empat sudah bisa menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol 20%. Di dalam negeri sendiri, kata Juli, kebutuhan etanol masih sangat besar dan belum dipenuhi oleh produksi dalam negeri. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya