Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Rilis Platform Kolaborasi Berbasis Cloud, Briefer Bidik Pekerja Informal

Insi Nantika Jelita
03/11/2021 19:44
Rilis Platform Kolaborasi Berbasis Cloud, Briefer Bidik Pekerja Informal
Founder & Chief Executive Officer Briefer Aditya Sani(Dok. Briefer)

PT Kreasi Komunikasi Digital, unit strategis dari IGICO Advisory meluncurkan aplikasi Briefer, platform kolaborasi komunikasi berbasis cloud untuk memfasilitasi kebutuhan industri komunikasi. Untuk target pasar ialah para pekerja informal, seperti pekerja lepas (freelancer) hingga pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Founder & Chief Executive Officer Briefer Aditya Sani melihat adanya ketimpangan soal standar kerja di antara tenaga lepas di industri komunikasi, utamanya antara kota besar dengan area sekunder yang berdampak pada kesejahteraan ekonomi para pelaku.

"Target market kami utamanya pelaku UMKM, para freelancer yang bergerak di bidang komunikasi dengan mempunyai keahlian spesifik dan pengalaman di industri tersebut. Kami ingin membangun ekosistem kolaborasi dengan standar kerja setara," ungkapnya dalam Soft Launching Briefer secara virtual, Rabu (3/11).

Pihaknya berharap kehadiran aplikasi Briefer dapat mendorong bertumbuhnya manajemen komunikasi yang sehat di era digital dan mendukung langkah pemerintah dalam mengembangkan potensi ekonomi digital di Indonesia.

Sani menjelaskan, Briefer menggunakan teknologi hibrid yang memungkinkan pengelolaan aplikasi berbasis Android, iOS dan web dilakukan secara simultan. Ada beberapa produk komunikasi yang ditawarkan, yaitu pembuatan siaran pers atau artikel, media monitoring, penyelenggaraan webinar atau event secara virtual, dan mencari videografer atau fotografer.

Baca juga: BI Fast Bikin Sistem Pembayaran Ritel Lebih Cepat

Selain itu, soft launching Briefer pada juga dimulainya proses kurasi para calon spesialis berdasarkan keahlian masing-masing untuk bergabung menjadi kolaborator.

"Syaratnya minimal dua tahun bekerja di bidang komunikasi. Kita ingin ada kualitas output yang bagus. Ke depan bisa saja pekerja dari usia yang produktif, seperti dari mahasiswa yang sedang magang," ucap Sani.

Dalam kesempatan yang sama, Founder Rumah Perubahan Rhenald Kasali menuturkan, era digital membutuhkan kolaborasi banyak pihak agar bisa beradaptasi dan menciptakan terobosan baru dalam menghadapi berbagai tantangan digital di masa depan

“Briefer bisa menciptakan market baru, seperti dari UMKM. Pendekatan di era digital ini harus diperkuat dengan cara baru. Sudah saatnya mereka yang berada kota besar maupun daerah, mempunyai kesempatan kerja yang sama," ucapnya. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik