Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

BPS Laporkan Inflasi Oktober 0,12%

M Ilham Ramadhan Avisena
01/11/2021 13:31
BPS Laporkan Inflasi Oktober 0,12%
Pedagang ayam potong menunggu pembeli di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (1/11).(Antara/Yulius Satria Wijaya.)

BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi sebesar 0,12% dengan nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) 106,66 pada Oktober 2021. Nilai indeks itu mengalami peningkatan 0,13 dari September 2021 yang tercatat di level 106,53 dengan tingkat inflasi 0,04%.

Tingkat inflasi pada Oktober 2021 itu didapat BPS dari hasil pemantauan di 90 kota IHK. Sebanyak 68 kota IHK di antaranya mengalami inflasi dan 22 kota IHK lain tercatat mengalami deflasi.

Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara daring menyebutkan, posisi inflasi Oktober 2021 di angka 0,12% membuat tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) berada di level 0,93% dan inflasi tahunan (year on year/yoy) di angka 1,66%. "Inflasi 1,66% (yoy) lebih tinggi dari bulan sebelumnya dan Oktober 2020. Bahkan kalau diperhatikan bahwa inflasi secara tahunan sebesar 1,66% merupakan tertinggi kedua sejak Mei 2021 yang sebesar 1,68%," jelasnya.

Margo menambahkan, kondisi inflasi Oktober 2021 mencerminkan ada kenaikan harga. Berdasarkan 11 kelompok pengeluaran yang dikategorikan BPS, seluruh kelompok mengalami inflasi.

Inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran transportasi mencapai 0,33% dengan andil pada tingkat inflasi sebesar 0,04%. Inflasi di kelompok tersebut terjadi akibat kenaikan tarif tiket angkutan udara.

"Dari pantauan BPS di 66 kota, tarif sebagian besar rute penerbangan mengalami kenaikan. Ini untuk jarak jauh. Untuk rute penerbangan di jarak pendek secara umum mengalami penurunan," jelas Margo.

Baca juga: Inflasi Inti Positif, BPS Sebut Daya Beli Masyarakat Baik

Kelompok pengeluaran lain yang memberi andil besar pada tingkat inflasi ialah makanan, minuman, dan tembakau. BPS mencatat inflasi pada kelompok tersebut sebesar 0,10% dan memberi andil 0,03% pada tingkat inflasi. Adapun komoditas yang menyebabkan inflasi di kelompok tersebut yakni cabai merah dan minyak dengan andil 0,05% serta aging ayam ras dengan andil 0,02%. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik