Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mencatat pendapatan usaha sebesar US$ 75,3 juta meningkat 47% (YoY) dari US$51,1 juta pada Triwulan III 2021.
Segmen Kapal Tunda dan Tongkang menyumbang pendapatan tertinggi dengan jumlah US$26,8 juta, diikuti segmen Fasilitas Muatan Apung (Floating Loading Facility (FLF/FC) dengan pendapatan US$25 juta, dan Kapal Curah Besar dengan kontribusi US$23, 5 juta.
Faktor meningkatnya permintaan angkutan batubara baik untuk domestik dan Internasional turut mendongkrak kinerja usaha Perseroan secara keseluruhan. Lebih lanjut, Perseroan juga terus melakukan diversifikasi usaha pada sektor pengangkutan non-batubara, seperti bauksit, dan nikel serta fokus pada keberlanjutan usaha, termasuk ekspansi lebih luas ke pasar internasional.
Laba Bersih periode berjalan tercatat US$15,4 juta, naik signifikan, 193% atau $10,1 juta dari US$5,2 juta pada periode yang sama tahun 2020.
Ekuitas Perseroan hingga Triwulan III 2021 tercatat sudah mencapai US$106,7 juta, lebih tinggi 13% dari jumlah posisi ekuitas pada 31 Desember 2020 sebesar US$94,5.
Kenaikan Laba Bersih pada Triwulan III 2021, terus mengerek posisi Return on Equity (ROE) ke level 14.44%, Return on Invested Capital (ROIC) menjadi 11,97%, Return on Asset (ROA) 10.62%. Sementara EBITDA per 30 September 2021 tercatat US$29 juta, naik 59,6% dibandingkan posisi EBITDA pada 30 September 2020 sebesar US$18,2 juta
Hingga Triwulan III 2021, Perseroan mencatat kinerja Keuangan Solid dengan Posisi Neraca Sehat di tengah gelombang kedua pandemi COVID-19 dengan varian Delta. Kas, setara kas dan aset keuangan lain Perseroan tercatat US$11,7 juta, berkurang 37% atau US$6,8 juta dari periode yang sama 2020 yang tercatat US$18,5 juta.
Selain digunakan untuk aktivitas operasi, sebagian lainnya digunakan untuk pembayaran pinjaman bank sejumlah US$15,9 juta. Serta pembayaran untuk pembelian dua tugboat, pemeliharaan dan perbaikan aset sebesar US$7,3 juta. Hingga 30 September 2021, Total Aset Perseroan tercatat US$145,2 juta, hanya menyusut 1% dari posisi Aset pada 31 Desember 2020. Nilai tersebut jauh diatas Total Liabilitas Perseroan, yakni sebesar US$38,4 juta.
Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Tbk, Iriawan Alex Ibarat mengatakan memasuki akhir tahun 2021, pendapatan perseroan masih akan cukup stabil pada kuartal empat, mengingat masih tingginya permintaan pengangkutan batubara untuk domestik dan internasional, dan karena itu utilisasi kapal-kapal perseroan masih akan tinggi.
"Kami akan berupaya hingga akhir 2021 ini untuk memberikan pengembalian investasi yang lebih baik untuk pemegang saham, dan fokus pada profitabilitas,” ujarnya.
Sejak 2019, Pelita Samudera Shipping telah melakukan diversifikasi di luar sektor angkutan batubara. “Untuk 2021, Perseroan menargetkan 30% pendapatan dari sektor non-batubara dan akan terus ditingkatkan. Saat ini kami terus mengembangkan portofolio diversifikasi kami,” tuturnya. (RO/E-1)
Ruang kendali itu terletak di titik paling tinggi anjungan kapal. Selama 52 tahun, hanya puluhan personil yang pernah duduk di kursi ruang kendali FSO Arco Ardjuna
Penjaga Pantai Filipina mempersiapkan penempatan penghalang terapung dan selang penyedot untuk menangani tumpahan minyak dan mencegahnya mencapai ibu kota, Manila.
PIS kini menandatangani kontrak dengan Hyundai Mipo Dockyard Co.Ltd untuk pembangunan dua kapal tanker LPG berteknologi dual-fuel.
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka hanya menargetkan kapal-kapal yang menuju Pelabuhan Israel.
AMERIKA Serikat (AS) telah meminta Australia untuk bergabung dengan satuan tugas maritim di Laut Merah untuk mengusir kelompok Houthi asal Yaman.
KAPAL supertanker Iran, MT Arman 114, ditangkap karena melakukan transaksi ilegal di perairan Natuna. Kapal tersebut memuat lebih dari 200.000 mentrik ton minyak mentah senilai Rp4,6 triliun.
SMIL menargetkan kenaikan omzet antara 20%-25% dibandingkan dengan 2024 yang melampaui target perseroan sebesar Rp360 miliar.
Implementasi Good Corporate Governmen turut berkontribusi dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif di Indonesia.
PT OCBC Sekuritas Indonesia, anak perusahaan dari OCBC Bank meraih penerima penghargaan The Most Trusted Broker Winner 2024.
Langkah tersebut menindaklanjuti kasus pemecatan lima karyawan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diduga menerima gratifikasi untuk memuluskan emiten agar bisa melantai di bursa.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Public Expose Live pada 26-30 Agustus 2024. Sebanyak 44 perusahaan tercatat berpartisipasi dalam acara tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved