Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

IHSG Diperkirakan Terdampak Sentimen Positif Bursa Global

Fetry Wuryasti
26/10/2021 10:25
IHSG Diperkirakan Terdampak Sentimen Positif Bursa Global
Ilustrasi: pergerakan IHSG(MI/Agung Wibowo)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (26/10), dibuka pada level 6.640,05 dari penutupan kemarin di level 6.625,69. Pagi ini indeks regional Kospi dibuka menguat +0,48% dan Nikkei dibuka menguat +0,16%.

"Kami memperkirakan IHSG akan menguat hari ini, seiring dengan gerakan positif bursa global dan regional. Pelaku pasar domestik juga mungkin akan memperhatikan laporan keuangan sejumlah emiten yang akan rilis pekan ini," kata Head of Equity Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, Selasa (26/10).

Semalam pasar AS ditutup menguat dengan Index Dow Jones naik +0,15%, S&P 500 menguat +0,47%, dan Nasdaq naik +0,80%. Kenaikan didorong oleh rilis laporan keuangan yang memuaskan dari saham-saham Facebook, Tesla, dan Caterpillar. Wall Street ditutup kompak menguat pada awal pekan setelah mendapat dukungan awal yang kuat untuk musim laporan pendapatan perusahaan Amerika Serikat (AS) dan prospek ekonomi yang membaik.

Dow Jones dan S&P kembali mencapai rekor penutupan tertinggi. Sedangkan Nasdaq menguat dengan didukung oleh kenaikan pada saham Tesla dan PayPal.

Presiden AS Joe Biden pada hari Senin mengulurkan harapan untuk kesepakatan tentang rencana pengeluaran utamanya sebelum menghadiri pertemuan puncak iklim di Skotlandia.

Gedung Putih pun mengatakan, para perunding dari Partai Demokrat mendekati kesepakatan. Investor juga masih mencermati bagaimana perusahaan menavigasi kemacetan rantai pasokan, kekurangan tenaga kerja dan tekanan inflasi untuk mempertahankan pertumbuhan.

Di dalam negeri, menjelang rilis data investasi/ Foreign Direct Investment, pelaku pasar menaruh harapan besar pada dampak kemudahan investasi terhadap aliran investasi masuk.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat capaian realisasi investasi Indonesia sepanjang semester pertama tahun 2021 hampir mencapai 49,2% dimana presiden Joko Widodo menargetkan sebesar Rp 900 triliun untuk tahun 2021.

Saat ini porsi investasi pada luar Jawa sudah mulai mendominasi lebih dari 50% atau tercatat 51,5%. Jika mengacu pada data sebelumnya di tahun 2020 realisasi investasi berjalan dengan sukses.

Hal itu terlihat dari realisasi investasi yang melebihi target, dari sebelumnya ditargetkan Rp 817,2 triliun namun akhirnya bisa terealisasi Rp 826,3 triliun. Berdasarkan rilis data yang dihimpun oleh Trading Economics, FDI kuartal III 2021 diproyeksikan tumbuh +8,4% YoY atau lebih rendah dibandingkan pada kuartal II yang tercatat tumbuh +19,6% YoY.

Investasi EV

Permintaan yang kian bertambah pada kendaraan listrik turut mendorong naiknya produktivitas dari produksi nikel. Ini menjadi keuntungan bagi Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar di dunia.

Saat ini pemerintah tengah menindaklanjuti rencana program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Kendaraan yang berperan sebagai transportasi jalan tersebut diprediksi akan meningkat dari tahun ke tahun.

Kementerian ESDM memproyeksikan terdapat 2,73 juta kendaraan listrik roda dua dan tiga pada tahun depan, dengan kebutuhan stasiun pengisian sebanyak 170 ribu unit di seluruh Indonesia.

Kuantitasnya bertambah tiap tahun. Pada 2030, pemerintah memperkirakan ada 7,46 juta kendaraan listrik dengan kebutuhan stasiun pengisian mencapai 530 ribu unit.

Pembangunan pabrik baterai dalam negeri sebagai fokus pemerintah guna menyerap peluang investasi menjadi prioritas utama bagi Menteri investasi dalam beberapa tahun ke depan.

"Dukungan insentif dan kemudahan dari perizinan menjadi harapan bagi investor untuk dapat melangsungkan usahanya di Indonesia. Pemerintah tengah membangun pabrik baterai listrik pertama di Indonesia dan juga di ASEAN yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus.

Groundbreaking pabrik tersebut bernilai US$ 1,1 miliar atau setara Rp 15,69 triliun. Saat ini perusahaan asal Taiwan yaitu Foxconn juga tengah menyatakan komitmennya untuk berinvestasi pada industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia. (OL-13)

Baca Juga: Pasokan Ketat, Harga Minyak Dunia Capai Tertinggi Multitahun



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya