Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SEPANJANG perdagangan pada Kamis (12/1) ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar +45 poin atau +0,69% ke level 6.629.
Adapun sektor teknologi memimpin penguatan dan diikuti keuangan, barang baku, properti & real estate, industri, konsumen non-primer, konsumen primer, hingga infrastruktur.
Total nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp12,44 triliun. IHSG bergerak positif dipengaruhi oleh mayoritas indeks global yang mengalami penguatan.
Baca juga: Presiden: Industri Pasar Modal RI di 2023 Sangat Menjanjikan
"Hal ini seiring dengan laporan tingkat inflasi tahunan Tiongkok yang terakselerasi menutup tahun 2022 sebesar 1,8%," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis (12/1).
"Tingkat inflasi produsen pun cenderung melandai meskipun masih terlihat deflasi sebesar -0,7%. Ini memberikan indikasi bahwa ekonomi Tiongkok berangsur pulih," imbuhnya.
Baca juga: Catat, BEI Ubah Ketentuan Withdraw Order Saham
Pada saat yang sama, Amerika Serikat juga akan merilis laporan inflasi, yang diekspektasikan melanjutkan tren penurunan menjadi 6,5%, atau sesuai konsensus pasar.
Hal ini memberikan katalis positif bagi perekonomian. Sekalipun arahnya sudah jelas, bahwa komitmen The Fed akan menurunkan inflasi hingga 2%. Sehingga, suku bunga tetap akan naik, namun dalam kecepatan yang melambat.
Setidaknya, hal ini membuat indeks acuan saham dalam negeri menguat di tengah lesunya pasar ekuitas. Hanya saja, ada kekhawatiran bahwa perayaan imlek di Tiongkok dapat mempengaruhi masifnya penyebaran covid-19 dalam jangka pendek.(OL-11)
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 21 Agustus 2025, dibuka melemah 39,99 poin atau 0,50% ke posisi 7.903,83.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
PT BNI Sekuritas mengumumkan pencetakan rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sebagai Perusahaan Sekuritas yang Melakukan Perdagangan Langsung Saham dengan Nasabah Terbanyak.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved