Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Menkop UKM: Kerajinan Batu dan Kayu Fosil Tulungagung Dilirik Pasar Global

 Despian Nurhidayat
23/10/2021 14:15
Menkop UKM: Kerajinan Batu dan Kayu Fosil Tulungagung Dilirik Pasar Global
Perajin membuat wastafel berbahan batu kali di sentra kerajinan marmer dan batu alam di Campurdarat, Tulungagung, Jawa Timur.(ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko)

PRODUK kerajinan premium bernilai tinggi yakni produk batu dan kayu fosil asal Tulungagung, Jawa Timur yang diproduksi oleh UD Karya Indonesia, melepas ekspor produknya ke Hamburg, Jerman senilai Rp400 juta. Ekspor ini membuktikan bahwa UKM Indonesia tetap memiliki pasarnya sendiri di luar negeri.

“Ini sangat berbeda dan saya lihat sendiri memang kualitasnya internasional. Produk custom seperti ini bukan mass product, jadi memang sangat otentik. Saya harap Tulungagung bisa jadi sentra produksi kerajinan batu dan kayu fosil,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dilansir dari keterangan resmi, Sabtu (23/10).

Ekspor ke Hamburg oleh UD Karya Indonesia membuktikan bahwa meskipun pandemi yang membuat logistik terganggu dan biaya pengiriman kontainer mahal, minat pasar luar negeri tetap tinggi. Terutama permintaan produk home decor.

Untuk itu, menurut Teten dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar usaha ritel semacam ini bisa dibantu sistem logistiknya.

“Konsolidasi bisa lebih mudah menembus pasar luar negeri,” ucap Teten.

Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Indonesia September 2021 mencapai US$ 20,60 miliar atau naik 47,64%. Ekspor nonmigas September 2021 mencapai US$ 19,67 miliar tumbuh 48,03% dibanding ekspor nonmigas September 2020.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-September 2021 naik 35,40% dibanding periode yang sama tahun 2020. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 6,37% dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 76,29%.

Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari–September 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$ 24,67 miliar atau setara Rp348,9 triliun (15,02%). Diikuti Jawa Timur US$ 16,93 miliar atau setara Rp239,4 triliun (10,31%) dan Kalimantan Timur US$ 16,11 miliar atau setara Rp227,8 triliun (9,80%).

“Jatim termasuk terbaik kedua ekspor setelah Jabar. Potensi ekspor Jatim ini bisa kita lihat sangat besar,” tegas Teten.

Pemilik UD Karya Indonesia Nanang Setiawan menuturkan, buyer produk-produknya datang dari Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Kanada, Belanda, dan Arab Saudi.

Bahkan sebelum pandemi Covid-19, bathtub buatannya dihargai US$ 2 juta atau setara Rp28,2 miliar. Pembelinya adalah Raja Arab Saudi.

Nanang yang mantan pegawai Telkom ini pun dipanggil langsung ke Arab Saudi untuk menceritakan proses pembuatannya. Sehingga bathtub buatannya tersebut meraih Guiness Book of Record sebagai produk termahal.

Nanang menceritakan, produk custom buatan UD Karya Indonesia yang paling banyak diminati adalah wastafel dan coffee table dari kayu fosil. Ketika pandemi covid-19, ia hanya melakukan ekspor 1 kontainer ke AS. Tahun ini, ia baru mengirim 1 kontainer lagi ke Hamburg, Jerman sebanyak 1 kontainer senilai Rp400 juta.

“Karena kendala pandemi hanya bisa kirim 1 kontainer saja. Saya berharap, ke depan pemerintah bisa menstabilkan harga logistik dan kelangkaan kontainer,” pungkas Nanang. (Des/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya