Bursa Global Naik, IHSG Bakal Terimbas Positif

Fetry Wuryasti
21/10/2021 10:46
Bursa Global Naik, IHSG Bakal Terimbas Positif
Ilustrasi: Indeks harga saham gabungan di bursa efek indonesia.(MI/Agung W)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (21/10) dibuka pada level 6.670,27 dari penutupan kemarin di level 6.655,99.

IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal trend bullish masih cukup kuat, IHSG akan menguji resistance all-time high. Pergerakan akan didorong rilis laporan keuangan, dimana saat ini telah memasuki musim rilis kinerja kuartal III-2021. Investor perlu berhati-hati di saham sektor energi terutama batubara, dikarenakan harga index batu bara ICE turun signifikan.

"Pada bursa Asia, indeks Nikkei dibuka +1,6% dan Kospi +0,7%. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak menguat hari ini, seiring dengan sentimen positif dari bursa global dan regional. Data yang mungkin dapat menjadi perhatian pasar pada minggu ini adalah rilis data initial jobless claims AS dan neraca dagang AS untuk periode bulan Oktober," kata Head of Equity Research Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma, Kamis (21/10).

Mayoritas bursa saham AS kembali menguat semalam. Indeks S&P +0,84%, Nasdaq +2,11%, sedangkan Dow Jones -0,10%. Penguatan terjadi dibantu oleh rilisan kuartalan yang kuat dari perusahaan layanan kesehatan termasuk Anthem dan Abbott. Pasar juga optimistis terkait laporan keuangan kuartal III-2021 yang akan dirilis sejumlah emiten pekan ini, diantaranya Tesla, Netflix, Verizon, dan IBM.

Sementara kekhawatiran tetap menyelimuti pasar, tentang dampak kendala rantai pasokan dan inflasi pada pendapatan perusahaan. Investor mencerna pendapatan dan dampak gangguan rantai pasokan pada perusahaan Amerika.

Rilis terbaru telah membantu mengalihkan perhatian dari ketakutan stagflasi tetapi telah mengalihkan perhatian ke hambatan rantai pasokan yang tampaknya akan mengganggu pendapatan kuartal III-2021.

Di samping itu, menguatnya harga komoditas, yang didorong oleh kegagalan OPEC+ dalam memenuhi target produksi dan keputusan Rusia untuk tidak mengirimkan lebih banyak gas alam ke Eropa, juga menjadi sentimen positif bagi pasar. Yield UST 10 tahun naik ke angka 1,59%, sementara USD Index cenderung flat (+0,03%) di 93,96. (OL-13)

Baca Juga: Harga Emas Naik Tajam 14,4 dolar, Imbas Melemahnya Dolar AS



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya