Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERGERAKAN nilai tukar rupiah pada Selasa (15/1) kembali mengalami kenaikan dimana sehari sebelumnya cenderung melemah seiring dengan imbas pelemahan yuan Tiongkok (CNY).
Di sisi lain, penguatan rupiah mampu bertahan di tengah imbas mulai naiknya USD seiring dengan pelemahan EUR dan membesarnya defisit neraca perdagangan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mengakui defisit pada 2018 sebesar US$8,57 miliar merupakan defisit terbesar sepanjang sejarah perekonomian Indonesia.
"Secara tren pergerakan rupiah masih dimungkinkan untuk mengalami kenaikan. Adanya koreksi sebelumnya dapat dianggap koreksi sesaat maupun minor dengan memanfaatkan pelemahan mata uang yuan Tiongkok (CNY)," ujar senior analis CSA Institute Reza Priyambada, Rabu (16/1).
Namun ia menekankan perlu diwaspadai adanya sentimen yang dapat membuat laju Rupiah kembali melemah, terutama dari sentimen adanya pelemahan data ekonomi di Uni Eropa yang dapat membuat Euro melemah dan menguatkan dolar AS.
Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) mampu melampaui dari perkiraan akan adanya pelemahan.
IHSG pada perdagangan Rabu (16/1) dibuka pada 6.417,13 menguat 0,13% dari penutupan hari sebelumnya pada 6.408,78.
Adanya koreksi minor sebelumnya, dinilai belum merubah arah tren IHSG menjadi tren melemah sehingga kembali dimanfaatkan pelaku pasar untuk kembali masuk.
Baca juga: Pasar Berkembang Waspada, Rupiah Bisa Bertahan
Menguatnya laju bursa saham Asia direspon positif. Padahal masih terdapat sentimen negatif diantaranya, imbas rilis neraca perdagangan ekonomi Tiongkok, dimana nilai ekspor dan impornya mengalami penurunan hingga aksi tunggu terhadap voting Brexit di parlemen.
"Kenaikan IHSG turut mendapat sentimen positif dari berbalik menguatnya rupiah meski dibarengi dengan mulai menguatnya laju dolar AS setelah terimbas pelemahan Euro," ungkap Reza.
Adanya pemberitaan Tiongkok akan melancarkan stimulusnya setelah melihat sinyal perlambatan ekonominya membuat rupiah menguat dan berimbas pada IHSG.
Tidak hanya itu, masih maraknya berita positif dari para emiten turut membantu berbalik naiknya IHSG. Transaksi asing pada Selasa (15/1) tercatat aksi beli bersih senilai Rp 1,91 triliun.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 6.374-6.388 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 6.425-6.453. Tampaknya koreksi minor yang terjadi tidak menghalangi IHSG untuk berbalik naik," ulasnya.
Akan tetapi, posisi ini juga rawan terjadinya aksi ambil untung. Terutama jika laju rupiah dan bursa saham Asia kembali melemah maka dapat menghalangi kenaikan IHSG. (OL-3)
Calvin menambahkan melalui IPO ini, klub menargetkan dapat meraih dana publik sebesar Rp250-300 miliar.
Dalam pengembangan spesialisasi, SILO bermitra dengan Angels Initiative agar RS Siloam dapat menjadi rumah sakit yang 'stroke-ready',
DATA demograsfi investor saham di NTT per 30 September 2022 menyebutkan investor saham di daerah itu didominasi oleh pelajar usia 18-25 tahun, dengan nilai transaksi mencapai Rp1,605 triliun.
HARI ini menjadi salah satu momen bersejarah bagi Masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Barat di Provinsi Kalimantan Tengah, yang memiliki julukan Bumi Marunting Batu Aji.
Fakhri merupakan pejabat pada lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diduga terlibat penyelewengan di tubuh Asuransi Jiwasraya.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna berpendapat hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha Perseroan (going concern issue).
Jangan Rem Mendadak goblok!!!! Ngak becus naik sepeda!!! Banyakan gaya loh!!!
Dari segi mata uang dengan patokan sejak 1 April, Rupiah mengalami apresiasi sebesar 10,8%. Saat awal April, rupiah berada di angka Rp16.450 per dolar AS dan kini Rp14.835 per dolar AS
IHSG pada perdagangan Kamis (10/1) dibuka pada level 6.293,96 dari perutupan sebelumnya di 6.272,24. Pergerakannya pun terpantau ke atas.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan tren positif yang ditutup dengan peningkatan sebesar 1,39% ke level 6.361,46 dari 6.274,54 pada penutupan pada pekan sebelumnya.
Pergerakan mata uang rupiah terhadap dolar AS juga cenderung tertahan, kondisi itu turut mempengaruhi pasar saham domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved