Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Kenaikan Upah Harian Buruh Tani tidak Cerminkan Kesejahteraan

Despian Nurhidayat
15/10/2021 16:53
Kenaikan Upah Harian Buruh Tani tidak Cerminkan Kesejahteraan
Sejumlah buruh tani menanam bibit tanaman tomat di bawah guyuran hujan di Desa Sunju, Sigi, Sulawesi Tengah.(Antara/Basri Marzuki.)

BADAN Pusat Statistik (BPS) merilis rata-rata upah harian buruh tani nasional mengalami kenaikan sebesar 0,11% atau mencapai Rp56.962 per hari pada September 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. Menanggapi hal tersebut, Guru Besar Intitut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar mengatakan bahwa peningkatan sebesar 0,11% tersebut tidak serta merta membuat kesejahteraan petani ikut meningkat.

"Kenaikan 0,11% tersebut tidak signifikan. Bila dihitung nominalnya, hanya sekitar Rp57.000 atau Rp1,7 juta per bulan. Kesejahteraan pekerja atau buruh tani tidak meningkat dengan nominal seperti itu," ungkapnya kepada Media Indonesia, Jumat (15/10).

Hermanto menambahkan tidak meningkatnya kesejahteraan buruh tani mencerminkan tidak meningkatnya kesejahteraan petani pemilik usaha tani secara rata-rata. Dengan kata lain, untuk meningkatkan kesejahteraan buruh tani, kesejahteraan petani harus ditingkatkan.

Menurutnya, ada dua hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani. Pertama, meningkatkan produksi usahatani, antara lain dengan meningkatkan produktivitas dan intensitas tanam.

Kedua, menjaga kestabilan harga yang diterima petani, antara lain dengan meningkatkan efisiensi pemasaran komoditas hasil usaha tani. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan rantai pasok komoditas hasil produksi petani dibantu dengan teknologi digital dan industri pengolahan hasil usaha tani.

Baca juga: Upah Buruh Tani Meningkat Tipis 0,11% Pada September 2021

"Hal ini akan menambah permintaan terhadap komoditas pertanian, sehingga mendorong stabilitas harga yang diterima petani. Apalagi bila pembelian komoditas tersebut dilandasi dengan contract farming," ujar Hermanto. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik