Lebih dari 50% Emiten Masih Mampu Cetak Laba di 2020 

Fetry Wuryasti
06/10/2021 20:44
Lebih dari 50% Emiten Masih Mampu Cetak Laba di 2020 
Pergerakan bursa saham di BEI(Antara/Aditya Pradana Putra)

STRATEGIC Transformation Expert Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia Willem Makaliwe mengatakan berdasarkan penelitian timnya, didapatkan temuan dari 702 perusahaan yang terdapat pasar modal Indonesia, kinerja selama 2020, sebanyak 60,4% masih mencatatkan laba, dan 34,19% di antaranya menunjukan perolehan laba yang meningkat sepanjang tahun pandemi. 

Pencatatan laba itu terjadi di kala secara makro pertumbuhan ekonomi mencatatkan minus 2,07% di tahun 2020. 

"Emiten Indonesia masih banyak yang mampu meraup laba, bahkan meningkatkan laba," kata Willem, dalam Bincang sore Perkembangan Terkini Korporasi Terbuka 2020-Semester 1 2021, Rabu (6/10). 

Dominasi bursa Indonesia berasal dari sektor perdagangan, layanan jasa dan investasi, sebesar 25% atau sebanyak 175 perusahaan.  Dari 699 perusahaan dengan data keuangan 2020 yang lengkap, tercatat 31,04% mampu meningkatkan pendapatan di tahun 2020. 

Sedangkan di 2019, terdapat 547 perusahaan yang meraup laba, dan 398 emiten atau 72,76% dari perusahaan yang mencatat laba di 2019, konsisten kembali laba di tahun 2020, dan 27,24% atau 149 emiten mengalami rugi di 2020. Lalu dari 20 perusahaan BUMN Terbuka, sebanyak 75% mencatatkan laba di tahun 2020. 

Baca juga : Kejar Microsoft dan Apple, Valuasi Saudi Aramco Tembus US$2 Triliun 

"Sebaliknya, perusahaan yang rugi di 2019 sebanyak 155 emiten, dan sebanyak 83,23% atau 129 emiten kembali merugi di tahun 2020. Hanya 16,77% atau 26 perusahaan yang mampu membalikan menjadi laba di 2020. Jadi memang kerugiannya tidak selalu karena pandemi, lebih karena sejak tahun sebelum pandemi, perusahaan itu sudah mengalami rugi," jelas Willem. 

Kemudian dari sisi aset, tetap didominasi 51% dari sektor perbankan dan keuangan lainnya. Lalu ada 38 emiten yang pendapatannya meningkat lebih dari 50% di masa pandemi 2020, lalu 36 emiten naik pendapatannya pada kisaran 25-50%, dan yang pendapatannya naik di bawah 25% tapi masih tumbuh positif ada 163 emiten. 

Perusahaan yang pendapatannya turun namun tidak merugi ada 230-an emiten. 

"Dari kinerja emiten ini, diketahui ekonomi keuangan secara nasional minus 2,07% di 2020. Namun tenyata sektor pertanian positif di saat sektor-sektor lain terkontraksi," kata Willem. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya