Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Siasat Divisi SDM Jaga Produktivitas Karyawan

Mediaindonesia.com
28/9/2021 18:06
Siasat Divisi SDM Jaga Produktivitas Karyawan
Ke depan mindset HR bukan lagi bersifat administratif, melainkan harus menjalankan strategic human capital management.(DOK Pribadi.)

SAAT pandemi covid-19 dan disrupsi teknologi saat ini, peran divisi human resources (HR) atau sumber daya manusia (SDM) sangat menantang. HR menjadi tumpuan dalam menyiapkan organisasi dan mengelola SDM dalam situasi yang tidak menentu dan sulit ditebak akhir dari pandemi.

HR tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan kesehatan karyawan di masa pandemi, tetapi juga menjaga produktivitas dan efektivitas kerja karyawan. Itu semua menjadi tantangan dan tanggung jawab baru organisasi atau divisi HR. Sebab, banyak perusahaan, divisi HR-nya diberi tugas mengelola pengembangan organisasi (organizational development) dan penerapan budaya perusahaan (corporate culture). 

Pakar senior bidang HR Josef Bataona menyebut, kondisi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga peran HR menjadi begitu penting di atas pentas bisnis. "Pertanyaannya, apakah kesempatan ini bisa dimanfaatkan? Ke depan, organisasi HR dan para personelnya memang dituntut untuk bisa agile dan adaptif," tegas Josef. Menurut Josef, perubahan cepat itu tidak hanya berkaitan dengan penggunaan teknologi, tetapi juga dengan paradigma baru, perubahan mindset, dan perilaku seputar hal itu. 

Praktisi senior lain di bidang HR, Priyantono Rudito, berpendapat dalam konteks future readiness ini, terjadi suatu fenomena, yaitu setiap industri menghadapi dan tengah mengalami perkembangan tatanan ekosistem bisnis yang bergerak ke masa depan secara lebih cepat. Fenomena ini, kata Priyantono, dikenal dengan istilah The Future Mega Trend.

Mencermati fenomena tersebut, tahun ini Majalah Swa melakukan rating mengenai kesiapan dunia korporasi di Indonesia di bidang HR dalam menyongsong masa depan SDM (HR Future Readiness). Sejauh mana level kesiapan para partisipan? "Ada 30 perusahaan yang diundang untuk mengikuti rating. Daftar pendek (short list) partisipan rating itu diperoleh setelah tim melakukan survei pemetaan (mapping) dengan tema yang sama (HR Future Readiness) terhadap seratusan perusahaan yang beroperasi di Indonesia yang respondennya diwakili para chief human resource officer (CHRO) masing-masing. Tepatnya, ada 188 CHRO yang mengikuti survei ini. Berdasarkan jawaban survei itulah, dipilih daftar pendek perusahaan yang kami nilai relatif paling memiliki kesiapan untuk masa depan di bidang HR," ungkap Kemal Effendi Gani, Group Chief Editor Swa, dalam webinar, Selasa (28/9).

Untuk melakukan rating kesiapan masa depan ini, pihaknya menggunakan kerangka 5S (sebagai hasil adaptasi konsep 7S milik McKinsey & Co.) yang terdiri dari elemen-elemen strategy, structure, system, skills, dan shared values. Ke-5 elemen ini juga menjadi variabel untuk pendalaman informasi yang harus dipaparkan secara tertulis oleh para CHRO perusahaan dalam daftar pendek ini. Intinya, strategi organisasi/divisi HR masing-masing dalam mengembangkan dan menjalankan inisiatif-inisiatif pada kelima elemen tersebut.

Variabel 5S untuk penilaian HR future readines terdiri dari rencana bidang HR yang dirancang untuk mempertahankan dan membangun keunggulan kompetitif perusahaan dalam persaingan; organisasi bagian HR yang dirancang/dibuat sesuai dengan kebutuhan organisasi serta skala perusahaan yang membuat kebijakan dan komunikasi menjadi efektif juga keputusan dapat dibuat dengan cepat, tepat, sekaligus sistematis; prosedur atau tata cara penggunaan teknologi untuk mengatur aktivitas yang dijalankan organisasi HR; keterampilan atau kompetensi yang dibutuhkan setiap insan di organisasi HR untuk mencapai sasaran dan tujuan perusahaan dengan efektif dan efisien; nilai-nilai utama atau penting yang menjadi pegangan semua karyawan di bagian HR dan semua bagian perusahaan agar tumbuh berkelanjutan.

Anggota Dewan Juri Priyantono Rudito menilai, mayoritas peserta telah memiliki awareness yang baik dan memahami yang terjadi di industri masing-masing. Namun, menurutnya, masih ada sejumlah perusahaan yang belum sepenuhnya memahami implikasi masa depan atas fenomena the Future Mega Trend terhadap portofolio bisnis mereka yang saat ini dijalankan juga kesiapan HR. 

Hasilnya bagaimana? Dari penilaian dewan juri menyebutkan sejumlah pemenang award HR Future Readiness adalah Lazada, Sreeya Sewu, Samora Group, Sinar Mas Mining, Pefindo, dan Maybank.

Baca juga: Banggar dan Pemerintah Sepakati RUU APBN 2022 Dibawa ke Paripurna 

Pakar HR senior Herdy Harman menegaskan, ke depan mindset HR bukan lagi bersifat administratif, melainkan harus menjalankan strategic human capital management. Jadi, orang HR harus bisa mengerti bisnis dan mau dibawa ke mana bisnisnya. Jadi, selain hard skills, soft skills orang-orang HR pun harus dibangun guna memastikan keberhasilan dalam menjalankan peran masa depannya. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya