Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERNYATAAN Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi yang mengatakan bahwa stok jagung nasional saat ini dalam kondisi tidak tersedia mendapat beragam respon penolakan dari petani maupun pedagang jagung.
Saat diwawancara terkait hal ini pada hari Rabu (22/9). Dean Novel, Direktur PT Datu Nusra Agrobisnis (DNA), salah satu koorperasi jagung di Nusa Tenggara Barat (NTB), mengatakan Kemendag sebaiknya jangan membuat kesimpulan tentang stok jagung di dalam negeri untuk tujuan impor jagung.
“Tahun 2020 yang lalu, harga jagung anjlok tajam. Kemendag kemana saja? Mengapa saat harga jagung lebih baik dari tahun lalu, kebijakannya impor?” tanya Dean
Menurut Dean, pada musim panen raya bulan Maret 2021 yang lalu harga panen raya cukup baik diatas harga Maret 2020 yang sangat murah.
Kenaikan harga yang dimulai bulan Maret 2021, ditengarai Dean, disebabkan banyak aksi beli dari Peternak dan Feedmill secara langsung ke daerah-daerah sentra.
“April hingga Juli 2021, harga terus mengalami rally naik karena iklim pada saat itu anomali,kemarau basah. Saat itu, hampir rata-rata petani tidak mau lagi jual Jagung Tongkol / Glondongan atau Pipilan Basah. Petani hanya mau jual pipilan kering karena alasan harga. Jadi, stok jagung cukup banyak di tangan petani,” ujarnya.
Dean meyakini pada September dan Oktober 2021 besok, areal panen masih ada tersebar meski tidak dalam luasan yang seperti bulan Maret dan April, tapi ada saja panen. Para petani masih tahan stok panennya.
“Bulan Oktober dan November, di tempat kami di Lombok akan panen seluas sekitar 4.000 Ha di dua Kecamatan yaitu Gerung dan Lembar di Lombok Barat. Di lokasi ini, pola tanam dan panennya sejak dahulu begitu karena lahan irigasi, mereka tanam jagung di musim kemarau dan panen di musim hujan,” ujarnya.
Dean berharap pemerintah juga menambah alokasi dryer dengan kapasitas yang cukup. Ada 400 ton jagung yang ready dan sedang berjalan proses panen dan pengeringan sekitar 500 ton. Selama ini segmen pasarnya untuk peternak di Lombok dan Bali disamping segmen jagung untuk food grade.
Terkait harga telur yang anjlok menurutnya di Jawa mungkin sedang tidak banyak yang makan ayam dan telur “Jadi ya jangan salahkan harga jagung, Peternak Lombok dan Bali, biasa saja tuh. Meski katanya mahal tapi mereka masih beli kok. Dan ada satu yang menjadi pertanyaan besar saya selama ini," paparnya.
“Sesungguhnya populasi Ayam yang saat ini dipelihara atau dimiliki Peternak dan Perusahaan lain. Apakah populasi tersebut dilaporkan atau tidak?” tutur Dean. (RO/OL-09)
Pelaku usaha mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mempermudah perizinan impor dengan menghapus kebijakan kuota.
Industri tekstil nasional tengah mengalami tekanan berat disebabkan massifnya impor produk jadi dari Tiongkok sehingga mengganggu daya saing industri.
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Ilham Akbar Habibie mengingatkan Indonesia tengah menghadapi ancaman serius berupa tsunami barang impor.
Mendag Budi Santoso menyatakan belum melihat adanya indikasi kekhawatiran akan banjir impor pasca-pengaturan deregulasi dan relaksasi kebijakan impor
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
PROGRAM Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) diharapkan dapat disinergikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2025 ini diikuti oleh 12 kelompok tani.
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved