Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Inflasi belum Capai Target, BI Disarankan Pertahankan Suku Bunga

Fetry Wuryasti
20/9/2021 14:27
Inflasi belum Capai Target, BI Disarankan Pertahankan Suku Bunga
Logo Bank Indonesia.(MI/Panca Syurkani.)

BANK Indonesia akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernur BI pada Selasa (21/9) terkait tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) dan arah kebijakan Bank Indonesia. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEB UI memandang Bank Indonesia masih perlu mempertahankan suku bunga kebijakan pada angka 3,50%.

Dalam laporan LPEM FEB UI, inflasi indeks harga konsumen (IHK) melanjutkan tren peningkatan sejak bulan lalu. Angka inflasi Agustus 2021 menunjukkan sedikit naik ke level 1,59% (yoy) dibandingkan dengan 1,52% (yoy) pada Juli.

Hal itu salah satunya didukung oleh tahun ajaran baru 2021/2022 sejak akhir Juli hingga awal Agustus. Namun total peningkatan inflasi belum mencapai target Bank Indonesia untuk bergerak menaikkan tingkat suku bunga acuan.

"Gelombang kedua covid-19 telah berkontribusi pada penurunan performa inflasi. Karenanya, angka Agustus masih mencatatkan nilai di bawah target bank sentral," kata Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky, Senin (20/9).

Berdasarkan kelompok pengeluaran, kelompok pendidikan naik signifikan ke level 2,26% (yoy) dibandingkan dengan angka bulan lalu sebesar 1,63% (yoy). Kelompok pengeluaran untuk makanan, minuman, dan tembakau juga meningkat ke level 3,31% (yoy) dibandingkan dengan 2,74% (yoy) di Juli.

"Beberapa faktor pendukung peningkatan itu di antaranya penerapan cukai tembakau yang secara langsung meningkatkan harga rokok. Selain itu, harga CPO yang masih tinggi berpengaruh terhadap angka inflasi di sektor tersebut," kata Riefky.

Baca juga: Pertamina Naikkan Harga Bahan Bakar Pertamax Turbo dan Dex

Sebaliknya, kelompok pengeluaran untuk perawatan pribadi dan jasa lain menurun menjadi 0,62% dari bulan lalu, dengan angka inflasi sebesar 2,5% (yoy). Namun, perbaikan kinerja program vaksinasi dan penurunan kasus infeksi covid-19 diharapkan dapat memompa angka inflasi di sisa tahun ini seiring dengan aktivitas ekonomi yang juga mulai bergerak. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya