Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Utang Luar Negeri Tumbuh Melambat pada Juli

Fetry Wuryasti
15/9/2021 14:16
Utang Luar Negeri Tumbuh Melambat pada Juli
Bank Indonesia.(DOK MI.)

UTANG luar negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2021 tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada akhir Juli 2021 tercatat sebesar US$415,7 miliar, tumbuh 1,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 2% (yoy). Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN pemerintah.

ULN pemerintah tumbuh lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN pemerintah di Juli 2021 mencapai US$205,9 miliar, tumbuh 3,5% (yoy), melambat dari Juni 2021 yang sebesar 4,3% (yoy). "Perkembangan ini disebabkan penurunan posisi surat berharga negara (SBN) domestik dan pembayaran neto pinjaman bilateral, di tengah penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung penanganan dampak pandemi covid-19, dengan tetap menjaga kredibilitas pemerintah dalam pengelolaan ULN melalui pelunasan pokok pinjaman yang jatuh tempo," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Rabu (15/9).

Sesuai strategi pembiayaan yang telah ditetapkan, pemerintah juga menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) dalam dua mata uang asing (dual-currency) yaitu dolar AS dan euro pada Juli 2021 untuk memenuhi pembiayaan APBN secara umum, termasuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi akibat pandemi covid-19. Penerbitan SBN valuta asing tersebut memanfaatkan momentum sentimen positif investor yang kuat dan kondusifnya pasar keuangan AS. Pemerintah terus berkomitmen mengelola ULN pemerintah secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas.

Belanja prioritas tersebut mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (17,8% dari total ULN pemerintah), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,2%), sektor jasa pendidikan (16,4%), sektor konstruksi (15,4%), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (12,6%). "Posisi ULN pemerintah aman karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah," kata Erwin.

ULN swasta tumbuh sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. ULN swasta pada Juli 2021 tumbuh rendah sebesar 0,1% (yoy), setelah mengalami kontraksi sebesar 0,2% (yoy) pada Juni 2021. Pertumbuhan ULN swasta tersebut disebabkan oleh pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan sebesar 1,5% (yoy), meski melambat dari 1,7% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Pertumbuhan ULN lembaga keuangan mengalami kontraksi sebesar 5,1% (yoy), lebih rendah dari kontraksi bulan sebelumnya sebesar 6,9% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, posisi ULN swasta pada Juli 2021 tercatat sebesar US$ 207 miliar, menurun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$ 207,8 miliar.

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; pertambangan dan penggalian; serta industri pengolahan, dengan pangsa mencapai 76,6% dari total ULN swasta. ULN tersebut masih didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,6% terhadap total ULN swasta.

Struktur ULN Indonesia tetap sehat didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada Juli 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 36,6%, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 37,5%. Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang dengan pangsa mencapai 88,3% dari total ULN.

Baca juga: Ekspor Agustus 2021 Capai USD21,4 Miliar, Catatkan Rekor Tertinggi

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. "Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," kata Erwin. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya