Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), pengembang kawasan terpadu modern berbasis industri Kota Deltamas optimis meraih target marketing sales 2021 Rp 2 triliun seiring dengan tingginya permintaan lahan industri.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Puradelta Tondy Suwanto, mengatakan bahwa hingga paruh pertama tahun 2021, Perseroan telah meraih marketing sales sebesar Rp905 miliar, atau sekitar 45,2% dari target full-year tahun 2021.
“Raihan tersebut terutama berasal dari penjualan 43,3 hektar lahan industri di semester pertama tahun 2021. Selain itu, ada juga kontribusi dari penjualan produk hunian dan komersial,” jelas Tondy.
Tondy mengatakan bahwa Perseroan optimis untuk meraih target marketing sales tahun 2021 mengingat permintaan lahan industri yang masih tinggi. “Dengan permintaan lahan industri yang cukup tinggi dan proses negosiasi yang terus berjalan intensif, kami yakin bahwa di sisa semester dua tahun ini, Perseroan dapat meraih target marketing sales Rp2 triliun,” tandasnya.
Lebih lanjut, Tondy Suwanto menjelaskan bahwa sekitar setengah dari permintaan lahan industri tersebut berasal dari sektor industri
data center. Permintaan lahan industri dari sektor data center sendiri telah meningkat sejak tahun 2020.
Sejak 2020 hingga paruh pertama tahun 2021, sudah ada beberapa pemain data center ternama yang berinvestasi dan hadir di kawasan industri GIIC Kota Deltamas, baik domestik maupun internasional.
“Kami harapkan di paruh kedua tahun 2021, lebih banyak lagi industri data center yang hadir di kawasan industri kami,” kata Tondy Suwanto.
Selain permintaan dari sektor data center, Perseroan juga menerima permintaan lahan industri dari sektor-sektor industri lainnya seperti industri terkait otomotif dan industri makanan.
Perseroan sendiri kini tengah mengembangkan sebuah zona industri di dalam kawasan industri GIIC Kota Deltamas yang dilengkapi dengan fasilitas dan infrastruktur khusus untuk mengantisipasi permintaan lahan dari industri-industri yang membutuhkan teknologi terkini, termasuk industri data center.
Pengembangan zona industri tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi meningkatnya pelanggan industri yang membutuhkan spesifikasi khusus.“Kami tentunya akan terus mengikuti perkembangan tren dari permintaan lahan industri, termasuk fasilitas dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas industri. Kami siap memberikan layanan terbaik bagi para pelanggan maupun calon pelanggan kami, dengan menyediakan fasilitas dan infrastruktur pendukung yang komprehensif,” tandasnya. (RO/E-1)
PT SEG Solar Manufacturing Indonesia, produsen terkemuka photovoltaic asal Amerika Serikat, akan memulai operasional pabriknya, pada April 2025.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi telah menetapkan skema baru Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk periode 2025.
Dalam upaya mewujudkan visi besar kota mandiri dan modern, Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) meluncurkan zona komersial dan residensial terbaru.
PT Kawasan Industri Terpadu Batang menandatangani Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Sewa Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) dengan tiga perusahaan multinasional.
Dengan komitmen tinggi untuk memberikan fasilitas terbaik dan kemudahan berinvestasi, KITB berupaya mengukuhkan posisinya sebagai kawasan industri unggulan di Asia Tenggara.
Pabrik ini dibangun di atas lahan seluas 41,32 hektare dengan total investasi senilai US$500 juta dan diproyeksikan selesai pada kuartal kedua tahun 2025.
Sesuai dengan Anggaran Dasar, Perseroan bergerak dalam bidang Usaha Asuransi Umum Konvensional. Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 29 Desember 2003
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang mengesankan pada kuartal II tahun 2024.
Penghargaan menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menciptakan tempat kerja kondusif guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan bisnis perseroan.
PERUSAHAAN pengembang properti PT Intiland Development Tbk (Intiland; DILD) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2023.
Di kuartal 1 2024, Perseroan sukses membukukan peningkatan pendapatan sebesar 14,6% menjadi Rp338,5 miliar, naik dari periode sama tahun sebelumnya.
Laba bersih perseroan juga tercatat tumbuh 20% YoY, dari Rp39,2 miliar di 2023 menjadi Rp47,1 miliar di 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved