Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bank Dunia Prediksi Indonesia Lolos dari Resesi di 2021

M Ilham Ramadhan Avisena
06/8/2021 11:57
 Bank Dunia Prediksi Indonesia Lolos dari Resesi di 2021
Ilustrasi perekonomian(medcom.id)

EKONOMI Indonesia diprediksi keluar dari resesi dengan pertumbuhan di angka 4,4% pada 2021. Perkiraan tersebut berdasarkan pada pengendalian pandemi dan pemulihan ekonomi tingkat global yang menguat.

Proyeksi pertumbuhan itu dimuat dalam laporan Bank Dunia bertajuk Prospek Ekonomi Indonesia bertajuk Mempercepat Pemulihan yang dikutip, Jumat (6/8). Laporan itu menyebutkan, meski pertumbuhan konsumsi dan investasi melambat di triwulan I 2021, sentimen konsumen dan penjualan ritel mulai membaik pada triwulan II.

Akan tetapi, Bank Dunia juga menekankan prospek pemulihan Indonesia masih dibayangi ketidakpastian akibat penularan covid-19 yang meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Karenanya, Indonesia diharapkan mampu memitigasi penanganan pandemi, salah satunya melalui percepatan vaksinasi.

“Mempercepat distribusi vaksin, memastikan testing yang memadai maupun diambilnya tindakan terkait kesehatan masyarakat lainnya serta mempertahankan dukungan moneter dan fiskal yang kuat dalam waktu dekat dirasa sangat penting untuk mendorong pemulihan Indonesia,” ujar Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen.

“Secara paralel, reformasi untuk memperkuat iklim investasi, memperdalam pasar keuangan, dan meningkatkan ruang fiskal untuk keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang akan menjadi penting untuk lebih lanjut membangun kepercayaan konsumen dan investor,” imbuhnya.

Bank Dunia, ucap Satu, merekomendasikan pemerintah mengembangkan strategi fiskal jangka menengah dengan urutan yang baik, termasuk rencana yang jelas untuk meningkatkan pendapatan pajak dan ruang fiskal untuk belanja prioritas.

Di samping itu, dalam laporan juga dibahas mengenai pentingnya menjaga kebijakan moneter yang akomodatif dan mendorong kredit swasta untuk mendukung sektor riil sambil memantau kerentanan eksternal dan keuangan.

Laporan juga menyoroti peran penting bantuan sosial yang memadai dalam upaya mengurangi risiko terkait kemiskinan yang meningkat. Terungkap bahwa dengan dipertahankannya paket bantuan sosial seperti pada tahun 2020 pada 2021 berpotensi menjaga 4,7 juta orang Indonesia tetap berada di luar kemiskinan.

Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia Habib Rab menyampaikan, Bank Dunia juga melihat kemungkinan bagi Indonesia untuk meningkatkan berbagai pekerjaan dengan produktivitas yang lebih tinggi dan partisipasi perempuan dalam perekonomian.

“Indonesia telah mengurangi tingkat kemiskinan melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan upah tenaga kerja selama satu dekade terakhir. Tahap selanjutnya adalah menciptakan lapangan kerja kelas menengah yang lebih produktif, memperoleh upah yang lebih tinggi, dan memberikan manfaat sosial,” ujarnya.

“Sementara krisis berisiko memperberat tantangan ketenagakerjaan Indonesia, krisis ini juga menjadi peluang untuk mengatasi hambatan daya saing dan inklusi untuk menciptakan lapangan kerja kelas menengah dan memperkuat partisipasi perempuan dalam perekonomian,” pungkas Habib.

Baca juga: Menkeu Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Capai 4% sampai 5,7%

Untuk itu, untuk mengatasi persoalan terkait sektor ketenagakerjaan, Bank Dunia merekomendasikan pemerintah untuk melakukan reformasi strategi di empat hal. Pertama, mengurangi risiko kehilangan pekerjaan dengan mempertahankan program retensi pekerjaan, bantuan sosial, pelatihan, dan program pelatihan ulang yang memadai hingga pemulihan ekonomi berjalan dengan lebih kuat.

Kedua, meningkatkan produktivitas dan pekerjaan kelas menengah dengan mendukung penguatan daya saing, investasi, dan perdagangan. Ketiga, melengkapi tenaga kerja Indonesia untuk memiliki pekerjaan kelas menengah dengan berinvestasi dalam sistem pembelajaran dan pelatihan serta berbagai program untuk meningkatkan keterampilan pekerja.

Keempat, mendorong lebih banyak perempuan ambil bagian dalam angkatan kerja dan mengurangi kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan dengan berinvestasi pada perawatan anak dan lansia serta mendukung pengembangan sektor swasta dalam ekonomi yang berbasis pada perawatan (care economy).(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya